Suara.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberikan sentilan kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Ray Rangkuti meminta agar Luhut tidak sesumbar terkait klaim big data wacana penundaan Pemilu 2024.
Menurutnya, klaim tersebut sebaiknya disimpan baik-baik untuk kepentingan pribadi.
Ray mengataka bahwa seharusnya pejabat negara tidak boleh sesumbar berbicara terkait data yang belum jelas.
"Pejabat negara tidak boleh sesumbar saat berbicara terkait data yang tidak transparan," kata Ray, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (16/3/2022).
Lebih lanjut, menurut Ray, data yang disebutkan oleh Luhut seharusnya tidak dibeberkan kepada publik untuk membentuk opini.
"Sebaiknya data itu dibuka dengan jelas agar publik bisa mempelajarinya jika Pak Luhut dan Cak Imin merasa bahwa data itu benar, solid dan bisa diandalkan," tandasnya.
Ray menyebut, publik dapat mempelajari secara cepat kesahihan data yang diklaim Luhut dan Cak Imin.
Iapun meminta agar masyarakat dapat mengakses data yang diklaim tersebut.
Baca Juga: Muncul Baliho Luhut Capres 2026 di Pinggir Jalan, Jubir Sebut Ulah Kelompok Iseng Jelang Pemilu
"Tolong disampaikan di mana data itu dapat ditemukan, dan dengan cara apa masyarakat bisa bebas mengaksesnya," jelasnya.
Menurut Ray, data internal yang disampaikan Luhut cukup disampaikan dan dibahas secara internal untuk kepentingan pribadi.
"Ya, sebaiknya diakses sendiri dan tidak digunakan untuk mempengaruhi publik, apalagi disebut terkait dengan keputusan politik," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut dan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengeklaim bahwa 110 juta orang yang berbincang di media sosial menginginkan Pemilu 2024 diundur.
Tag
Berita Terkait
-
Muncul Baliho Bertuliskan Luhut Nyapres 2026, Politisi PKS: Bentuk Keisengan Politik, Ada Oknum Perkeruh Suasana
-
Kesaksian Warga soal Spanduk Luhut Capres 2026 di Rawamangun: Sudah Seminggu Terpasang
-
Muncul Baliho Luhut Capres 2026 di Pinggir Jalan, Jubir Sebut Ulah Kelompok Iseng Jelang Pemilu
-
Soal Luhut Punya Big Data Tunda Pemilu, Rakyat Diminta Hati-hati Propaganda Elite buat Langgengkan Kekuasaan
-
Hasil Survei: Tiga Provinsi Ini Menolak Jabatan Presiden Jokowi Diperpanjang
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!