Suara.com - Di tengah isu panas wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang masih jadi polemik di kalangan publik, jagat media sosial kembali dihebohkan.
Kini muncul baliho bertuliskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, mencalonkan diri jadi Presiden.
Menanggapi hal itu, Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nabil Ahmad Fauzi, menilai adanya peristiwa tersebut merupakan keisengan politik belaka.
"Saya menilai itu bentuk keisengan politik saja," kata Nabil saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).
Nabil malah curiga ada pihak yang sengaja ingin memperkeruh suasana dengan memasang baliho-baliho tersebut. Terlebih dengan adanya usulan penundaan Pemilu 2024.
"Ada oknum yang ingin memperkeruh suasana terkait isu penundaan pemilu," tuturnya.
Nabil menegaskan, masih banyak persoalan bangsa yang jauh lebih penting diurus, misalnya permasalahan minyak goreng. Usul menunda pemilu justru sangat tidak nyambung.
"Minyak goreng yang langka, kok semangatnya menunda pemilu. Kan jaka sembung naek ojek. Gak nyambung," tabdasnya.
Diketahui, baliho muncul bertuliskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mencalonkan diri jadi Presiden.
Menariknya, dalam baliho itu, Luhut ikut mencalonkan diri jadi Presiden justru bukan pada tahun 2024 yang telah dijadwalkan. Akan tetapi, Luhut mencalonkan diri jadi Presiden pada tahun 2026.
Penampakan baliho Luhut tersebut berhasil terekam dalam sebuah unggahan di akun instagram @terangmedia, Selasa (15/03/2022).
Dalam video singkat itu nampak baliho berisikan tulisan "Luhut Binsar Panjaitan Calon Presiden 2026" mejeng di sebuah pembatasan jalan.
Diduga baliho tersebut dipasang oleh seorang relawan. Pasalnya di baliho tersebut tercantum nama pemasang yaitu "Aliansi Pendukung Luhut".
Diketahui berdasarkan keterangan tertulis akun tersebut baliho 'Luhut Calon Presiden 2026' mejeng di sekitar daerah Jalan Pemuda, Jakarta Timur.
Berita Terkait
-
Kesaksian Warga soal Spanduk Luhut Capres 2026 di Rawamangun: Sudah Seminggu Terpasang
-
Muncul Baliho Luhut Capres 2026 di Pinggir Jalan, Jubir Sebut Ulah Kelompok Iseng Jelang Pemilu
-
Soal Luhut Punya Big Data Tunda Pemilu, Rakyat Diminta Hati-hati Propaganda Elite buat Langgengkan Kekuasaan
-
Hasil Survei: Tiga Provinsi Ini Menolak Jabatan Presiden Jokowi Diperpanjang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya