Suara.com - Pengungsi Afghanistan hingga sat ini tak kunjung mendapat kepastian dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk dirimkan ke negara ketiga atau negara penerima suaka.
Mereka kemudian buat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan memohon dukungan kepada masyarakat Indonesia.
Surat terbuka tersebut mereka bagikan saat berunjuk rasa di Kantor UNHCR, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (31/3/2022).
“Yang terhormat rakyat bangsa Indonesia yang baik dan Yang Mulia Presiden Joko Widodo. Kami pengungsi yang terdampar telah tinggal lama di Indonesia selama enam hingga 12 tahun yang sebagian besarnya kemudian ada juga antara 8 hingga 9 tahun, jauh dari keluarga kami dalam kondisi yang sagat sulit. Tanpa hak asasi manusia,” isi surat tersebut yang dikutip Suara.com.
Dalam suratnya mereka menyuarakan penderitaan yang mereka alami selama tinggal di Indonesia dalam ketidakpastian.
“Kami meminta masyarakat Indonesia yang terkasih, baik dan ramah untuk memahami rasa sakit kami yang telah menderita kehilangan hak kami sebagai manusia normal, agar menjadi satu suara dengan kami sehingga kami sebagai saudara dan pengungsi Muslim yang adalah tamu di negara Anda dengan mayoritas muslim agar dapat menyelamatkan kami dari situasi yang menyakitkan dan mengerikan ini,” tulis mereka.
Mereka juga menyampaikan dalam beberapa tahun ini sebanyak 16 orang rekan mereka sesama pengungsi, memilih mengakhiri hidupnya.
“Periode yang panjang dan kondisi yang menyedihkan ini telah menyebabkan sejumlah para pencari suaka atau pengungsi menderita masalah psikologis dan bunuh diri, dan sayangnya sudah 16 orang berhasil mengakhiri hidup mereka di Indonesia.”
Para pengungsi memohon kepada masyarakat Indonesia, untuk berdiri bersama mereka mendesak UNHCR mengirimkan ke negara ketiga, khususnya kepada Presiden Joko Widodo.
“Kami pengungsi dengan segala kerendahan hati kami, meminta Anda untuk bersama kami berdiri melangkah bersatu sehingga suara suara kami dapat tercapai dan di dengar oleh pejabat pemerintah tinggi dan majelis ulama, terutama Yang Mulia Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo.”
Dalam surat mereka mengatakan sama sekali tidak ingin menjadi beban bagi Indonesia.
“Nasib para pengungsi Afganistan tidaklah aman. Dan sama sekali tidak ada jalan kembali untuk pengungsi Afghanistan. Para pengungsi tidak ingin menjadi beban bangsa Indonesia atau menjadi masalah bagi negara dan masyarakat indonesia,” katanya dlam surat.
“Aksi damai pengungsi bukan untuk mengkritik atau mengutuk pemerintah atau rakyat Indonesia, Kritik kami ditujukan kepada UNHCR dan IOM.”
Berita Terkait
-
Jokowi Wanti-wanti Soal Wacana Presiden 3 Periode: Semua Pihak Harus Taat Konstitusi
-
Jokowi Minta Aturan Mudik Jangan Dibandingkan dengan MotoGP, Warganet: Bukannya Sama-Sama Mengundang Massa, Pak?
-
Akui Dulu Dukung Jokowi, Kill the DJ Serukan Lawan Presiden 3 Periode
-
Soal Deklarasi Jokowi 3 Periode, Roy Suryo Curiga: Apa Mungkin 'Apdesi' Itu KW?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
-
KPK Sudah Terima Surat Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Rekan Segera Bebas
-
Mulai 2026, Periksa Kehamilan Wajib 8 Kali: Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK