Suara.com - Salah seorang pelajar berinisial D (18) asal Kebumen, Jawa Tengah tewas usai terkena sabetan benda tajam yang dilakukan oleh terduga pelaku klitih di Jalan Gedongkuning, Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) dini hari. Sebenarnya bagaimana sejarah klitih ini dimulai?
Istilah klitih kekinian dikenal sebagai fenomena penyerangan dengan menggunakan senjata tajam oleh sekelompok orang yang mengendarai motor. Namun tahukah kalian bahwa sejarah klitih justru awalnya tidak seperti itu.
Aksi ini biasanya dilakukan secara bergerombol dengan menggunakan senjata tajam berjenis pedang, golok, maupun gir sepeda motor yang telah dimodifikasi. Aksi klitih di Yogyakarta ini marak terjadi hingga masyarakat geram.
Klitih pada umumnya terjadi di malam hari dengan menyusuri jalanan sepi. Pelaku langsung menyabet korbannya secara bergerombol hingga menimbulkan luka parah dan tak jarang menyebabkan kematian.
Arti klitih ini berasal dari bahasa Jawa yang berartikan sebuah aktivitas untuk mencari angin di luar rumah. Sementara itu, ada juga yang menyebutkan klitih dari sebutan “Pasar Klitikan” di Yogyakarta yang mana merupakan aktivitas santai sambil mencari barang bekas atau dalam bahasa Jawanya “klitikan”.
Pada awalnya, istilah klitih memiliki makna positif yang menggambarkan seseorang mengisi waktu luangnya. Namun seiring berjalannya waktu, istilah klitih ini berubah menjadi sebuah tindak kejahatan dengan menyerang seseorang dengan acak.
Sejarah Klitih
Fenomena klitih ini sudah dimulai sejak awal tahun 1990-an ketika kepolisian mengelompokkan geng remaja di Yogyakarta. Kepolisian diketahui telah memiliki informasi seputar geng remaja dan kelompok anak muda yang melakukan kejahatan.
Setelah orde baru, Wali Kota Herry Zudianto mengancam para pelajar yang terlibat tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Dari hal tersebut, para pelajar kemudian berkeliling dan mencari musuh dengan cara berkeliling kota untuk melakukan aksi klitih.
Alasan dari anak muda melakukan aksi ini lantaran ingin mendapatkan pengakuan dari teman-temannya. Anak muda yang melakukan klitih mengklaim dirinya mendapatkan reputasi 'bagus' di lingkungannya.
Selain itu, anak mudah juga memiliki permasalahan pribadi maupun keluarga yang cenderung dapat menjadi seorang pelaku klitih. Demikian informasi seputar sejarah klitih beserta asal-usul, arti istilah dan aksi kejahatan jalanan yang dilakukannya.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal