Namun, pemerintah Asia Tenggara menghadapi dilema ketika perang Ukraina memasuki minggu keenam, di tengah serangkaian dugaan kekejaman Rusia yang terus bertambah dan ketika para pemimpin Barat menyerukan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk diadili atas kejahatan perang.
Pengadaan senjata dan latihan bilateral dengan Rusia "akan menjadi isu yang sangat sensitif bahkan setelah perang di Ukraina berakhir," kata Carl Thayer, seorang profesor emeritus dari Universitas New South Wales di Australia.
"Sebagian besar negara kawasan dan ASEAN sendiri akan mengambil sikap menunggu dan mengamati dengan hati-hati agar tidak meningkatkan ketegangan atau menjatuhkan sanksi hukuman seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa," kata Thayer.
Ketergantungan pada senjata Rusia
Uni Eropa, misalnya, dapat memberikan sanksi terhadap pemasok senjata Rusia kepada militer Myanmar, kata Kristina Kironska, seorang akademisi berbasis di Bratislava yang mengkhususkan diri di Myanmar.
"Saya yakin Rusia dan Myanmar akan menemukan cara untuk bekerja sama," katanya.
AS kemungkinan bisa berbuat lebih banyak. Pada 2017, negara itu memperkenalkan undang-undang melawan musuh Amerika melalui sanksi (CAATSA), yang dapat mengancam penjatuhan sanksi terhadap pemerintah asing yang membeli senjata dari Rusia.
Namun, negara-negara seperti Indonesia dan Vietnam, serta India, mendapat keringanan dari Washington dengan syarat mereka mengurangi ketergantungan peralatan militer pada Rusia.
Indonesia sedang merundingkan pembelian pesawat tempur Su-35 buatan Rusia, tetapi ancaman sanksi CAATSA membuat pemerintahnya berpikir ulang dan akhirnya pada Februari lalu menandatangani kesepakatan $8,1 miliar (Rp116,3 triliun) dengan Prancis untuk pembelian jet Rafale.
Baca Juga: Harga Emas Naik Imbas Keraguan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Meski demikian, Indonesia tidak memutuskan hubungan militernya dengan Rusia.
Senjata Rusia umumnya dipandang lebih terjangkau. Bahkan jika ada penghentian perlahan, militer Asia Tenggara yang sudah bergantung pada peralatan Rusia pada titik tertentu perlu membeli suku cadang atau peningkatan perangkat keras.
Namun, karena bank-bank besar Rusia telah dikeluarkan dari jaringan pembayaran global SWIFT, akan sulit bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan pembayaran. (ha/vlz)
Berita Terkait
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Avatar: Fire and Ash Punya Post-Credit Scene atau Tidak? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313