Suara.com - Komedian Marshel Widianto dipanggil polisi karena diketahui membeli 76 konten pornografi milik Dea OnlyFans. Bagi Anda yang hendak membeli atau menjual konten porno, simak baik-baik aturan hukum jual beli konten pornografi berikut.
Masyarakat banyak yang belum tahu mengenai Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi yang berisi aturan hukum jual beli konten pornografiu. Padahal Undang-Undang ini wajib dipahami, mengingat hingga saat ini banyak sekali kasus mengenai pornografi. Bahkan seringkali terjadi jual beli konten pornografi.
Kasus terbaru Dea OnlyFans yang menjajakan konten porno di akun OnlyFans kini memasuki babak baru. Komedian Marshel Widianto ikut terseret dalam kasus itu karena ketahuan memborong puluhan foto dan video syur milik Dea OnlyFans. Agar tak bernasib sama seperti Marshel, Anda wajib mengetahui aturan hukum jual beli konten pornografi.
Berikut ini adalah aturan hukum jual beli konten pornografi selengkapnya:
Aturan hukum jual beli konten pornografi pasal 4 ayat (1) dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi menyatakan, setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat antara lain: persenggamaan (termasuk yang menyimpang), kekerasan seksual, masturbasi (onani), ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan, alat kelamin, ataupun pornografi anak.
Kemudian, pada ayat (2) Pasal 4 UU tersebut menjelaskan bahwa setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang antara lain menyajikan secara eksplisit poin-poin di atas. Termasuk menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.
Aturan hukum jual beli konten pornografi ditambahkan pada Pasal 5, jika setiap orang dilarang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud di Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 6 mengatakan setiap orang dilarang sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) kecuali yang diberi kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.
Lantas, apa hukumannya bagi orang-orang yang melanggar UU pornografi tersebut? Termasuk oknum yang jual beli konten pornografi?
Untuk ancaman hukumannya sendiri telah diatur di dalam Pasal 29 terkait Pasal 4 ayat (1). Yaitu dapat dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp 250 juta dan paling banyak Rp 6 miliar.
Baca Juga: 2 Alasan Marshel Widianto Beli Konten Porno Dea Onlyfans, Salah Satunya karena Kasihan
Sedangkan dalam Pasal 30 terkait Pasal 4 ayat (2) dapat dipidana penjara paling singkat selama 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250 juta dan paling banyak Rp 3 miliar.
Kemudian, bagi orang yang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud Pasal 5, menurut Pasal 31 dapat dipidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.
Sementara itu, Pasal 32 menjelaskan setiap orang yang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dipidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.
Bagaimana, masih ingin main-main dengan jual beli konten pornografi? Hati-hati! Ada baiknya kamu mengurungkan niat buruk itu. Sebab, ada hukuman denda maupun penjara yang siap menjemput kamu.
Demikian penjelasan mengenai aturan hukum jual beli konten pornografi. Pahami baik-baik agar tak bernasib sama seperti Marshel Widianto yang ketahuan borong konten syur Dea OnlyFans.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Tag
Berita Terkait
-
2 Alasan Marshel Widianto Beli Konten Porno Dea Onlyfans, Salah Satunya karena Kasihan
-
Karena Kasihan, Marshel Widianto Beli Konten Porno Dea Onlyfans
-
Beli Konten Porno Dea Onlyfans Rp 1,4 Juta, Marshel Widianto: Kenapa Gak Beli Token Listrik
-
Kelar Diperiksa Kasus Dea OnlyFans, Marshel Widianto Rekam Balik Wartawan di Polda Metro Jaya
-
Marshel Widianto Semringah Usai Diperiksa Kasus Dea Onlyfans, Netizen Terheran-heran
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat