Suara.com - Pegiat media sosial Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022) lalu. Tidak hanya dikeroyok, dosen UI tersebut juga dilucuti celananya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan sebanyak 7 tersangka dalam kasus pengeroyokan tersebut. Hanya saja, pelaku pelucutan celana Ade hingga kini masih belum diketahui.
Merespons hal itu, tim kuasa hukum Ade Armando berencana menggelar sayembara guna mengetahui keberadaan pelaku pelucutan celana tersebut. Jika ada masyarakat yang melihat sosok yang melucuti celana Ade, tim kuasa hukum meminta agar diberikan informasi dengan segera.
"Mungkin ke depan akan kami buat sayembara kepada masyarakat yang bisa beri informasi terhadap itu," kata Muannas Alaidid selaku kuasa hukum Ade di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022).
Dalam rencana sayembara tersebut, lanjut Muannas, pihaknya akan menyiapkan uang senilai Rp50 juta. Artinya, seandainya ada masyarakat yang tahu soal informasi atau keberadaan pelaku pelucutan celana tersebut, nantinya akan mendapat hadiah uang yang telah disiapkan.
"Mungkin akan kami kasih uang untuk sampaikan untuk beri informasi siapa orang yang lucuti pakaian Bang Ade yang rambut pirang dan pakai topi di video," beber dia.
"Kami kasih Rp50 juta, itu uang kami pribadi dan sumbangan temen-teman yang memang simpatik sama Bang Ade."
Berita Terkait
-
6 Fakta Dosen UGM Karna Wijaya yang Diduga Sebar Ujaran Kebencian
-
Laporkan Sekjen PAN Terkait Cuitan di Twitter, Kuasa Hukum Ade Armando: Kalau Dilakukan Akun Bodong Kami Tidak Masalah
-
Ade Armando Polisikan Eddy Soeparno, MKD: Anggota DPR Bicara Kok Dilaporkan, Gak Ngerti Hak Imunitas?
-
Tak Puas Kirim Somasi, Kubu Ade Armando Ternyata Diam-diam Laporkan Sekjen PAN Eddy Soeparno ke Polda Metro Jaya
-
Guru Besar UGM Karna Wijaya Guyon soal Pengeroyokan Ade Armando, Gun Romli: Saya Duga Prof KW Itu Psikopat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu