Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti soal pembiayaan Formula E yang dianggap tidak sesuai. Pasalnya, pendanaan untuk ajang balap mobil listrik itu masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Seharusnya, pembiayaan ajang ini menggunakan skema antar perusahaan atau bussiness to bussiness (B2B). Sementara, dengan adanya APBD untuk pembiayaan commitment fee atau uang komitmen berarti Pemprov menggunakan skema pemerintah ke perusahaan atau government to business (G2B).
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya akan menghormati segala proses penyeldikan yang dilakukan KPK.
Jika memang ada dugaan kesalahan dalam pembiayaan maka ia mempersilahkan lembaga antirasuah itu melakukan pemeriksaan.
"Kami menghormati KPK. Silakan nanti KPK melakukan pemeriksaan, penyidikan. Itu hak KPK. Kami hormati," ujar Riza kepada wartawan, Kamis (28/4/2022).
Setelah melakukan pembayaran commitment fee Rp560 miliar, Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) saat ini menggunakan skema B2B untuk penyelenggaraan bersama para sponsor.
Riza mengatakan jika nantinya KPK menemukan kesalahan dalam penyelenggaraan maka ia dan jajaran siap mempertanggungjawabkannya.
"Prinsipnya, kami, seluruh jajaran aparat di pemda melaksanakan semua program mauapun pembiayan sebaik mungkin seperti yang diatur dalam ketentuan dan akan kami pertanggungjawabkan," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Dia Sederet Fasilitas Kursi Penonton Royal Suite Seharga Rp10 Juta dalam Ajang Formula E Jakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal