Suara.com - Perayaan Hari Kemenangan atas Nazi Jerman tahun ini didominasi perang di Ukraina. Ketika Rusia menggiatkan mesin propaganda, Eropa dan AS menunjukkan solidaritas dengan menambah daftar sanksi terhadap Moskow.
Iring-iringan serdadu dan senjata berat melintasi Lapangan Merah pada Senin (9/5), ketika Rusia merayakan Hari Kemenangan, atas Nazi Jerman, pada 1945.
Bumi ikut bergetar, ketika tank tempur, kendaraan lapis baja dan truk-truk yang membopong peluru kendali antarbenua, merayap pelan di jantung kota Moskow itu.
Biasanya, parade Hari Kemenangan menjadi kesempatan bagi keluarga untuk memajang foto anggotanya yang meninggal dunia di medan Perang Dunia II.
Namun kali ini, seorang pejabat Rusia mengusulkan agar pengunjung parade membawa foto serdadu yang sedang berperang di Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sempat mewanti-wanti peringatan tersebut akan didahului eskalasi serangan oleh Rusia yang butuh mengumumkan kemenangan setelah 11 pekan menginvasi Ukraina.
"Mereka tidak punya apapun untuk dirayakan,” kata Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB.
"Mereka gagal mengalahkan Ukraina. Mereka gagal membelah dunia atau memecah NATO. Dan mereka hanya berhasil mengisolasi diri,” imbuhnya dalam wawancara dengan stasiun televisi, CNN.
Sejumlah pengamat mengkhawatirkan perayaan Hari Kemenangan akan digunakan Presiden Vladimir Putin untuk mendeklarasikan "operasi khusus” di Ukraina sebagai perang terbuka.
Baca Juga: Zelenskyy: Serangan Rusia Tewaskan 60 Warga Sipil di Luhansk
Dampaknya, jutaan warga akan dikenakan wajib militer dan berpeluang dikirimkan untuk berperang di Ukraina.
Perlawanan terakhir di Azovstal
Pertempuran masih berkecamuk di berbagai kota di timur Ukraina. Tapi pengepungan Mariupol merupakan harapan terbesar bagi Rusia untuk membukukan keberhasilan di Hari Kemenangan, Senin (9/5).
"Kami mengalami pengeboman tanpa henti,” kata Kapten Sviatoslav Palamar, Wakil Komandan Resimen Azov.
Rusia sejauh ini telah menguasai pusat kota, ketika pasukan Ukraina masih bercokol di kompleks industri, Azovstal.
Pabrik logam seluas seribu hektar itu adalah satu-satunya kawasan di Mariupol yang masih bebas.
Berita Terkait
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Prediksi Manchester City vs Brentford: Bukan Prioritas tapi Guardiola Punya Rekor Manis
-
Prediksi Ranking FIFA Malaysia Usai Kena Sanksi, di Bawah Timnas Indonesia?
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?