Suara.com - Tak bisa dipungkiri, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu hal yang ditunggu menjelang lebaran. Uang segar itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang umumnya meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Termasuk di antaranya PT Djarum yang sampai mengalokasikan biaya Rp 116 miliar untuk kebutuhan pemberian THR tersebut, yang mencakup keperluan 52 ribu pekerja di Kabupaten Kudus, Temanggung, dan Lombok.
Namun ada yang berbeda pada pembagian THR PT Djarum di Kudus tahun ini. Sebab tidak mengikuti mekanisme biasanya perusahaan menyalurkan THR, PT Djarum Kudus membagikan hak pekerja itu dalam bentuk uang tunai.
Ya, THR dibagikan kepada para pekerja dalam bentuk gepokan uang bernominal Rp 100.000. Padahal biasanya perusahaan lain memilih menyalurkan upah dan THR seperti ini lewat transfer bank.
Hal ini seperti terlihat di video yang diunggah kanal YouTube Cerita Muria pada tanggal 19 April 2022. Terekam jelas keceriaan para pekerja PT Djarum Kudus yang menerima THR lebih awal tersebut.
"Alhamdulillah senang dapat THR lebih awal, bisa buat belanja kebutuhan lebaran dan buat beli baju anak," ungkap salah satu pekerja di mana, Windayati, seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/5/2022).
Perihal pembagian THR lebih awal serta dilakukan dalam bentuk tunai ini pun bukan dilakukan tanpa alasan. Manager Public Affair PT Djarum Kudus, Rahma Mochtar, menjelaskan pembagian THR memang dilakukan dengan dua cara, yakni tunai dan transfer bank.
"Kami memberikan THR dengan dua sistem sebenarnya, dengan transfer dan kedua kita bagikan secara cash sehingga bisa langsung mereka belanjakan. Harapannya para buruh juga semakin mengenal dunia perbankan," tutur Rahma.
"Seperti biasa, pada tahun-tahun sebelumnya kami juga memberikan THR kepada seluruh karyawan lebih awal. Harapannya agar bisa dibelanjakan sebelum harga-harga naik jelang lebaran," sambungnya.
Terlihat di video, perwakilan para buruh yang mengantre di loket untuk mendapatkan hak mereka, yakni sebesar UMR Kudus Rp 2,38 juta. Setelah menerima segepok uang Rp 100.000, mereka terlihat menghitung ulang dengan cermat di tempat yang sudah disiapkan.
Meski unik dan lebih praktis karena bisa langsung dibelanjakan, tentu saja pembagian THR dalam bentuk uang tunai ini memiliki sisi negatif. Seperti potensi mengundang kejahatan apabila tidak dilakukan dengan berhati-hati.
Karena itulah, proses pembagian THR dilakukan dengan diawasi ketat oleh petugas keamanan pabrik serta aparat kepolisian setempat.
Polisi juga mengimbau para pekerja yang baru menerima THR agar waspada dari gangguan Kamtibmas seperti jambret dan begal saat membawa uang hak mereka.
Untuk video selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Berita Terkait
-
56 Ribu Pelanggan Naik Bus Wisata Atap Terbuka Selama Libur Lebaran, TransJakarta: Semoga Beri Kenangan Indah
-
Ardit Erwandha Pesan Air Minum Rp 40 Ribu, Akhirnya Viral Cara Pesan Minum di Resto dan Hotel agar Tak Mahal
-
Kasihan tapi Bikin Ketawa, Ekspresi Wajah Bocah ini Usai Tersengat Tawon
-
Kacau! Acara Pengajian Ini Malah Undang Penyanyi dengan Pakaian Minim, Warganet: Konsepnya Gimana?
-
Aksi Begal di Depan Pasar Cinde Palembang Viral, Todongkan Samurai Sekejap Motor Disikat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Tangis Korban Ayu Puspita Pecah: Venue Belum Dibayar H-1, Kerugian Kini Tembus Rp26 Miliar
-
Operasi Anak Usaha PT Sago Nauli Plantation Disetop Paksa KLH, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Mahfud MD Soroti 1.038 Penahanan Aktivis Pasca-Demo Agustus, Desak Kapolri Lakukan Penyisiran Ulang
-
Aceh Masih Gelap Pascabencana, DPR Desak ESDM Percepat Pemulihan Listrik
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Mobil Berstiker BGN Tabrak Sekolah di Cilincing, 19 Siswa Jadi Korban, Polisi Dalami Motif Sopir
-
Update Bencana Sumatera 11 Desember: 971 Orang Meninggal, 255 Hilang
-
Pemulihan Psikososial di Sumatra, Lebih Dari 50 Persen Siswa Masih Alami Sedih dan Cemas
-
Pramono Anung Pastikan Perawatan Korban Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing Ditanggung Pemprov
-
Pramono Anung: 21 Orang Jadi Korban Imbas Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing