Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah adakan kunjungan ke Amerika Serikat untuk hadiri rangkaian pertemuan KTT Khusus ASEAN-AS sejak Jumat (13/5/2022) waktu Indonesia atau Kamis (12/5/2022) waktu setempat.
Topik perang Rusia dan Ukraina tak luput dari penyampaian Jokowi yang disampaikan langsung di hadapan presiden AS, Joe Biden, para anggota Konggres Amerika Serikat, serta pemimpin negara-negara ASEAN lainnya dalam rangkaian acara konferensi tersebut.
Jokowi menyampaikan setidaknya 5 poin penting terkait isu global khususnya meminta perang Rusia-Ukraina segera dihentikan. Tak lupa, Jokowi juga menyinggung topik terkait lainnya seperti perdamaian geopolitik yang tengah dibangun di kawasan Indo-Pasifik.
Berikut adalah poin-poin utama yang disampaikan oleh Jokowi dalam kunjungannya ke AS guna hadiri KTT Khusus ASEAN-AS.
1. Soroti dampak perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi global
Jokowi menegaskan bahwa perang Rusia-Ukraina menjadi urgensi darurat bagi negara-negara dunia, khususnya di kawasan Asia-Pasifik lantaran berdampak pada ekonomi global.
“Perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan yang luar biasa dan berdampak terhadap ekonomi global,” kata Presiden seperti dikutip dari keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden.
2. Singgung pemulihan pascapandemi di berbagai negara
Jokowi menilai bahwa perang Rusia-Ukraina menjadi masalah baru di tengah dunia sedang memulihkan diri dari pandemi Covid-19. Ia menyayangkan persaingan dan konflik malah menjamur saat negara-negara di dunia seharusnya bergotong-royong.
Baca Juga: Jokowi Hadiri KTT Asean- US Special Summit, di Washington DC
"Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru yaitu perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka," ujar Jokowi.
3. Minta stop perang Rusia-Ukraina
Tak hanya menyayangkan perang Rusia-Ukraina, Jokowi juga berseru agar konflik tersebut dihentikan lantaran tidak menguntungkan siapapun.
"Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga," tegas Jokowi.
"Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud," sambungnya.
4. Tawarkan kerja sama sebagai solusi perdamaian
Berita Terkait
-
Jokowi Hadiri KTT Asean- US Special Summit, di Washington DC
-
Pakai Tulisan Tangan, Pesan Jokowi untuk Joe Biden di Buku Tamu Gedung Putih
-
Presiden Jokowi Sebut Perang di Ukraina Perburuk Perekonomian Dunia
-
Datang ke Amerika, Presiden Jokowi Serukan Stop Perang di Ukraina Sekarang Juga
-
Jokowi Minta Perang Segera Dihentikan saat Hadiri KTT Khusus ASEAN-AS
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat