Suara.com - Ajang balap mobil listrik Formula E yang akan digelar di Jakarta pada 4 Juni nanti, sejatinya bukan sekadar adu pacu dan sabung cepat. Jauh di baliknya, terselip pesan agar publik ikut mengampanyekan energi terbarukan serta berkelanjutan.
Penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil diharapkan segera disudahi, digantikan angkutan listrik sebagai masa depan transportasi dunia, juga Indonesia.
Dorongan peralihan menggunakan energi terbarukan pada sektor transportasi berawal dari masalah jangka panjang yang dihasilkan aktivitas penggunaan bahan bakar fosil.
Termasuk di Jakarta sendiri, aktivitas penggunaan bahan bakar fosil sudah menjadi akar dari masalah merebaknya polusi udara.
Jakarta, sebagai salah satu kota metropolitan terbesar dan tersibuk di dunia, setiap tahunnya bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan juta emisi karbondioksida, yang bisa mengakibatkan pemanasan global atau global warming.
Biasanya, penyumbang emisi karbondioksida terbanyak berasal dari kegiatan transportasi. Buangan gas knalpot kendaraan yang mengeluarkan karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon (HC) berlebihan bahkan bisa membahayakan kesehatan.
Berbagai senyawa kimia ini akan menjadi campuran polutan padat atau droplet likuid yang biasa disebut PM menjadi berbahaya.
Apalagi jika PM yang menyebar berukuran kecil dan sulit disaring seperti PM2,5. PM berukuran 2,5 mikrometer ini, jika terhirup, akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Terutamanya, dalam jangka panjang, merusak paru-paru.
Tentunya masalah polusi udara ini sudah menjadi sorotan banyak pihak, dan menjadi perkara umum bagi setiap kota besar, termasuk Jakarta.
Ibu kota sendiri kerap masuk peringkat 10 besar kota dengan tingkat kualitas udara terburuk di dunia merujuk laporan harian IQAir.
Hal ini juga merupakan ekses jumlah kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di jalanan Jakarta yang cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kendaraan yang terdiri dari mobil penumpang, bus, truk, dan sepeda motor di Jakarta mencapai 20,2 juta unit.
Angka ini bahkan naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2019, yang mencatat total kendaraan di Jakarta berjumlah 11,8 juta.
Untuk bisa beralih ke energi terbarukan, khususnya kendaraan listrik bukan perkara mudah. Pengamat Lingkungan, Selamet Daroyni mengatakan pada masa peralihan dari kendaraan bermotor ke listrik, tahapan paling awal adalah mendorong kesadaran publik tentang pentingnya menggunakan energi terbarukan.
"Kita memang harapkan mereka aware bahwa energi fosil terbatas dan ada masa habisnya. Jadi kita harus menggunakan energi terbarukan ke depan," ujar Selamet.
Berita Terkait
-
Persilakan Anggotanya Nonton Langsung Formula E Jakarta, Ketua F-PDIP DPRD DKI: Saya Nonton di TV Saja
-
xEV Center Toyota Milik PT TMMIN Resmi Jadi Lokasi Pengembangan Teknologi Kendaraan Terelektrifikasi
-
Nama Sirkuit Formula E Perlu Diganti karena Berbahasa Asing, Gerindra DKI: Bahasanya Harus Cantik Ya
-
Survei: Pasangan Anies-Ridwan Kamil Bisa Mengalahkan Ganjar-Erick Thohir
-
Mobil Listrik DFSK Turut Lancarkan KTT G20 di Bali
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang