Senior Project Officer ICLEI ini mengatakan, Formula E sebagai ajang untuk mempromosikan kendaraan listrik dan energi terbarukan serta berkelanjutan, memiliki peranan penting sebagai tahap awal dari masa peralihan di Jakarta ini.
"Tahapannya, bagaimana masyarakat mulai terbiasa dengan mobil listrik. Saya kira event-event yang menggunakan energi listrik perlu disemarakkan atau didorong," tuturnya.
Ketika Formula E sudah menjadi momentum awal kampanye penggunaan energi terbarukan, Selamet meminta Pemprov Jakarta tidak mengendur.
Berbagai program beserta regulasi harus dihadirkan di tengah masyarakat agar proses peralihan terus berjalan.
"Ketika publik sudah aware, penting untuk membangun kerja sama dengan pihak swasta untuk menyemarakkan pengembangan energi terbarukan. Seperti sekarang kan sudah bagus itu, ada bus listrik," jelas Selamet.
Selain itu, perlu upaya ke depan untuk membangun fasilitas yang menyokong penggunaan kendaraan listrik. Misalnya seperti stasiun pengecasan kendaraan, dan menghadirkan perusahaan penyedia kendaraan listrik.
"Kemudian harus mengajak banyak investor lain untuk mengembangkan charging station, meski sekarang masih berbahan baku energi fosil. Tapi ini hanya antara, ya ke depan dia harus energi terbarukan."
Segendang sepenarian dengan Selamet, Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan peralihan penggunaan kendaraan bermotor ke listrik adalah tantangan yang tak boleh dikesampingkan oleh semua pihak.
Formula E juga dianggapnya bisa menjadi harapan, karena menunjukkan gerakan masif yang akan menyadarkan masyarakat pentingnya menggunakan energi terbarukan.
"Kita akan menghadapi krisis energi seperti yang diprediksi banyak ahli ya. Kita kan untuk menyiapkan itu perlu waktu, mungkin 10 sampai 15 tahun mendatang. Wajah kita, wajah kota-kota besar di Jakarta, Surabaya, Medan, itu harus mempersiapkan dari sekarang," jelasnya.
Kendati demikian, Syarif mengakui memang masih ada kendala untuk penggunaan kendaraan listrik. Misalnya harganya yang mahal dan sarana serta prasarana belum memadai.
"Tapi kan tadi infrastruktur terbatas, jadi orang mau beli juga mikir, seperti ngecas baterainya bagaimana? Kalau di luar negeri sudah banyak, jadi orang enggak kesulitan. Nah kita harus mempersiapkan infrastruktur itu," ucap Syarif.
Syarif juga menyarankan, agar pemerintah bisa mengupayakan penurunan harga mobil listrik sebagai rencana jangka panjang. Misalnya seperti pemberian insentif yang besar dan pengurangan biaya operasional.
Sejalan dengan kebijakan itu, hal-hal kecil lain juga harus dilakukan. Misalnya, mulai dari mengubah seluruh angkutan umum bertenaga listrik, mengalihkan mobil dinas kendaraan listrik, hingga mendorong penggunaannya sampai ke perusahaan swasta.
"Misalnya sebuah perusahaan yang berkantor di Jakarta diwajibkan saja kendaraan karyawannya bertenaga listrik. Kapan dimulainya? Misalnya dimulai berlaku tahun depan, ada sanksi-sanksinya."
Berita Terkait
-
Persilakan Anggotanya Nonton Langsung Formula E Jakarta, Ketua F-PDIP DPRD DKI: Saya Nonton di TV Saja
-
xEV Center Toyota Milik PT TMMIN Resmi Jadi Lokasi Pengembangan Teknologi Kendaraan Terelektrifikasi
-
Nama Sirkuit Formula E Perlu Diganti karena Berbahasa Asing, Gerindra DKI: Bahasanya Harus Cantik Ya
-
Survei: Pasangan Anies-Ridwan Kamil Bisa Mengalahkan Ganjar-Erick Thohir
-
Mobil Listrik DFSK Turut Lancarkan KTT G20 di Bali
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat