Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung semua barang yang harus diberi cap standar nasional Indonesia (SNI), termasuk untuk sejenis batu. Padahal menurutnya, aturan SNI itu sudah tidak wajib.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dan evaluasi aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2022).
"Batu diminta SNI, pasir diminta SNI, bata dimintakan SNI. Ini SNI ini tidak wajib, dulu wajib memang sekarang tidak wajib," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan kalau saat ini yang wajib bercap SNI itu adalah alat-alat keselamatan, seperti helm. Kabel juga disebut Jokowi harus bercap SNI.
Dengan adanya kewajiban seluruh barang dicap SNI, Jokowi menilai akan menyulitkan produk lokal masuk ke e-katalog untuk pengadaan barang dan jasa bagi kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.
Akibat produk lokal yang dipersulit, Jokowi menyinggung ada 52 ribu produk yang masuk ke e-katalog justru kebanyakan merupakan barang impor dengan model agregator.
"Beli di sana masukan ke sini, beri merk masukkan ke e-katalog," ucapnya.
Jokowi lantas meminta agar pihak yang menangani harus lebih berhati-hati memasukan barang-barang pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog.
"Ini yang harus dihindari, casingnya aja lokal, dalamnya impor semuanya. Hati-hati dengan ini. Hati-hati dengan ini, sekali lagi," tegasnya.
Baca Juga: KUA Banjarsari Siap, Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK Tinggal Satu Tahapan
Berita Terkait
-
Daftar Jabatan yang Diemban Luhut di Era Jokowi, Terbaru Diperintahkan Urus Minyak Goreng di Jawa-Bali
-
Kapolri Ucapkan Rasa Terima Kasih ke Jokowi Lewat Cuitan soal Eskpor CPO, tapi Langsung Dihapus?
-
KUA Banjarsari Siap, Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK Tinggal Satu Tahapan
-
Belum Klarifikasi Data, Persiapan Penikahan Adik Presiden Jokowi dengan Anwar Usman Masih Kurang Satu Tahapan
-
Dekorasi Resepsi Pernikahan Adik Presiden Jokowi Idayati dan Anwar Usman, Ternyata Berkonsep Jawa Klasik
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi