Suara.com - Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan pandemi Covid-19 tidak bisa serta merta berubah menjadi endemi karena virusnya masih tersebar di berbagai negara.
Dicky mencontohkan virus cacar monyet atau monkeypox yang sebenarnya sudah lama ditemukan dan menjadi endemi di Afrika, tetapi sekarang muncul lagi dan menyebar ke 15 negara di Eropa.
"Monkeypox ini endemi di Afrika dan saat ini dia bahkan menjadi epidemi dan bahkan bisa menjadi endemi juga di benua atau negara lain karena emang tidak serius dunia menghadapi monkeypox yang sebetulnya PR lama ini," kata Dicky dalam diskusi Transparency International Indonesia, Rabu (25/5/2022).
Itu sebabnya, Dicky meminta pemerintah Indonesia tidak menjadikan endemi sebagai target utama penanganan Covid-19 karena bisa menimbulkan rasa aman yang semu di masyarakat.
"Kita tidak bisa menjadikan Covid-19 ini ditargetkan status endemi, karena kalau kita jadikan itu sebagai target, kita akan merasa ya nggak apa-apa, biasa saja," kata dia.
Dicky menyarankan agar kondisi yang terkendali saat ini dipertahankan terus tanpa terlalu fokus dengan narasi endemi, sebab virus Covid-19 tetap ada dan masih menjadi pandemi di dunia.
"Ancaman pandemi ke depan semakin sering, dalam 20 tahun terakhir saya menyaksikan hampir setiap lima tahun ada pandemi atau epidemi," kata Dicky.
Berita Terkait
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Jokowi Diduga Alami Alergi Kulit, Dokter: Lazim Dialami Setelah Pergi ke Luar Negeri
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!