"Ada bukti jelas bahwa Georgina membutuhkan bantuan dan dukungan terus menerus, dan jika tidak ada orang yang bisa mengurusnya penuh waktu, dia akan menderita," katanya.
"
"Seorang warganegara Australia dan anak di bawah umur akan terus dirugikan dan nasibnya tidak berubah jika kasus ini tidak dipertimbangkan oleh menteri."
"Menyusul penolakanaplikasi visa Caroline, keluarga mereka mengajukan banding ke Pengadilan Banding Administratif (AAT).
Ketika memutuskan untuk tidak mengabulkan permohonanvisa Caroline pada Juli 2020, AAT mengakui adanya "kondisi belas kasih" dalam kasus Caroline, sehingga merujuk masalah tersebut ke Departemen Dalam Negeri untuk dipertimbangkan.
Di bawah Undang-Undang Migrasi, menteri memiliki kekuasaan untuk "mengganti" keputusan yang dibuat oleh pengadilan dengan"keputusan yang lebih menguntungkan" bagi pemohon visa jika mereka merasa keputusan ini "untuk kebaikan bersama".
Pada Maret 2022, Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan kepada keluarga Carolinebahwa kasus tersebut tidak akan dibawa kepada menteri karena tidak memenuhi "pedoman untuk rujukan".
Pengacara Zefy Souvlakistelah mengajukan permintaan lain dan memohonintervensi menteri, dengan harapandepartemen tersebut akan memberi kesempatan kepada Menteri Dalam Negeri yang baru untuk mempertimbangkan aplikasi tersebut.
"Kami telah mengirimkan informasi dan bukti lebih lanjut tentang kesehatan mental Georgina yang memburuk, serta kesehatan mental putranya," kata Souvlakis.
Baca Juga: Polemik Deportasi, Singapura Nilai Pemerintah Indonesia Sudah Tepat Sikapi Masalah UAS
"Intervensi menteri saya rasa tepat untuk tujuan ini, untuk situasi yang memerlukan belas kasihan."
Bantuan memasak sampai cuci rambut
Sejak ibunya meninggal, Caroline mengatakan dia tidak memiliki teman dekat atau keluarga di Malaysia.
Saat ini, dia tinggal bersama saudara perempuannya, saudara iparnya dan dua anak mereka, Elliott yang berusia tujuh tahun dan Evangeline yang berusia lima bulan, di Melbourne.
Selama di Melbourne, Caroline mengurus rumah tangga dengan membantu menjaga anak-anak, karena suami Georgina dibutuhkan di tempat kerja di kebanyakan hari.
Meski kanker Georgina saat ini dalam kondisi membaik, dia mengatakan masih mengalamirasa sakit luar biasasetelah operasi pengangkatan payudaraganda tiga tahun lalu.
Georgina mengatakan dokter percaya operasi tersebut telah menimbulkankerusakan permanen pada saraf di lengan kirinya.
Berita Terkait
-
Inovasi Desa Perkuat Ekonomi Tanpa Merusak Ekosistem: dari Lebah, Kakao hingga Kopi Lokal
-
Kabar Duka, Ayah Jerinx SID Meninggal Dunia
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Harga Bitcoin Turun ke Level 87.000 Dolar, Analisis Teknikal Didominasi Bearish
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan 1 Desember, Bagaimana Proyeksinya
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
Terkini
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka