Meski beberapa butir perjanjian masih tidak jelas dan bisa jadi sia-sia, ruang lingkup dokumen, serta tindakan Beijing yang awalnya ingin berurusan secara bilateral dengan negara-negara Pasifik tapi bergeser menjadi kesepakatan dengan banyak negara sekaligus, telah menimbulkan kebingungan.
Presiden Mikronesia misalnya mengecam kesepakatan ini. Dalam surat rahasia kepada sesama pemimpin negara-negara Pasifik, dia memperingatkan bahwa proposal China dapat memicu Perang Dingin baru antara China dan negara Barat di Pasifik.
Dia juga menyatakan bahwa negara-negara Kepulauan Pasifik berisiko ditarik ke orbit Beijing, sehingga mereka bisa kehilangan kedaulatan dan kemerdekaan.
Seorang pejabat pemerintah negara Pasifik mengatakan kepada ABC bahwa beberapa negara di kawasan tersebut tidak tertarik untuk membahas pakta selama pertemuan, tapi negara-negara lain dalam kelompok yang sama mendesak agar mereka tetap dimasukkan.
Usaha mengikuti perkembangan tentang isu ini tidaklah mudah. Muncul catatan kontradiktif apakah kesepakatan itu tetap menjadi agenda formal pertemuan ini atau tidak.
Tetapi tampaknya sangat mungkin bahwa para Menlu harus membahas kesepakatan itu mengingat pemberitaan yang bergulir selama seminggu terakhir.
Jika Beijing dapat mencapai tujuannya dengan mengamankan kesepakatan bersama banyak negara, aksi ini terhitung sebagai kudeta diplomatik besar.
Seberapa besar kemungkinan China berhasil?
Para diplomat dan analis memprediksi bahwa dorongan China untuk mendapatkan kesepakatan ini akan goyah.
Negara-negara Kepulauan Pasifik menghargai konsensus dan cenderung tidak menyukai konfrontasi publik dalam forum diplomatik.
Baca Juga: China Laporkan Kasus Covid-19 Varian Omicron BA.5 Pertama
Jika memungkinkan, mereka berusaha untuk mencapai kesepakatan melalui negosiasi yang tenang dan diskusi deliberatif.
Kenyataan bahwa dokumen bocor dan mendapatkan banyak kecaman, telah menghancurkan kemungkinan tersebut.
Beberapa pihak pemerintah negara Barat mengatakan kesepakatan yang diusulkan tampak seperti klaim ambisius dan bahwa peluang keberhasilan China sangat tipis.
Sehari setelah dokumen tersebut bocor, seorang diplomat mengatakan kepada ABC bahwa kemungkinan China mencapai tujuannya sangat kecil.
Beberapa negara akan mengikuti perkembangan pertemuan hari ini dengan seksama.
Bahkan jika upaya China mencapai kesepakatan dengan semua negara Pasifik gagal, bukan berarti beberapa negara tertentu tidak akan menandatanganinya.
Berita Terkait
-
Inovasi Desa Perkuat Ekonomi Tanpa Merusak Ekosistem: dari Lebah, Kakao hingga Kopi Lokal
-
Kabar Duka, Ayah Jerinx SID Meninggal Dunia
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Harga Bitcoin Turun ke Level 87.000 Dolar, Analisis Teknikal Didominasi Bearish
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan 1 Desember, Bagaimana Proyeksinya
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
Terkini
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka