Suara.com - Pertarungan memperebutkan makanan di era prasejarah ditengarai menjadi penyebab punahnya megalodon, spesies hiu terbesar yang pernah hidup.
Sebuah studi yang mempelajari fosil gigi dari raksasa laut itu menunjukkan bahwa megalodon harus bersaing dengan predator ganas lainnya, hiu putih besar, demi mendapatkan mangsa.
Selama ini, kepunahan megalodon sekitar tiga juta tahun yang lalu merupakan misteri.
Beragam faktor telah ditengarai sebagai penyebabnya, mulai dari hilangnya habitat mereka akibat perubahan permukaan laut hingga berkurangnya mangsa.
Baca juga:
- Fosil paus 'purba' berusia ribuan tahun ditemukan di Thailand
- Alasan sebenarnya hiu menyerang manusia
- Dapatkah hewan yang sudah punah dihidupkan kembali untuk melawan perubahan iklim?
Dalam studi terbaru ini, peneliti internasional menggunakan isotop seng pada gigi hiu yang masih hidup dan yang sudah punah sebagai alat untuk mempelajari pola makan satwa yang telah lama mati.
Petunjuk-petunjuk kimiawi yang muncul pada gigi hiu hidup serta 13 fosil gigi megalodon menunjukkan bahwa hiu putih besar dan megalodon pernah berada di posisi yang sama dalam rantai makanan.
Mereka kemungkinan bersaing mendapatkan mangsa yang sama, seperti paus, lumba-lumba, dan pesut.
Para ilmuwan mengatakan hal ini mungkin menjadi faktor pemicu kepunahan megalodon, di samping perubahan iklim dan tekanan lingkungan lainnya.
Baca Juga: Langka, Bocah 6 Tahun Temukan Fosil Gigi Megalodon di Pantai Inggris
"Ini adalah bukti dari serangkaian teka-teki bahwa ada persaingan antara hiu putih besar modern dan megalodon terhadap makanan saat keduanya masih hidup," kata peneliti yang memimpin studi ini, Prof Thomas Tutken dari Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman.
Menanggapi penelitian yang telah dipublikasikan di Nature Communications, Catalina Pimiento dari Universitas Swansea mengatakan masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan misteri terkait apa yang terjadi pada megalodon.
Kepunahan spesies itu telah dipelajari dari berbagai sudut selama satu dekade terakhir, dan banyak penelitian menyimpulkan banyak faktor yang memengaruhinya.
"Apa yang dimakan megalodon dan sejauh mana dia bersaing dengan hiu lain tetap masih menjadi misteri," kata dia.
Megalodon (Otodus megalodon) merupakan hiu bergigi besar yang menjelajahi lautan sejak 22 juta tahun lalu hingga punah sekitar tiga juta tahun lalu.
Megalodon tiga kali lebih besar dibandingkan hiu putih besar dan spesies itu bisa tumbuh hingga sepanjang 18 meter dengan berat mencapai 60 ton.
Hewan purba itu menjadi bahan pemberitaan baru-baru ini setelah seorang anak laki-laki berusia enam tahun menemukan gigi megalodon di Suffolk, Inggris.
Anak bernama Sammy Shelton itu menemukan gigi sepanjang 10 sentimeter di Pantai Bawdsey ketika sedang berlibur.
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang