Suara.com - Menteri Negara Riset dan Teknologi era Kabinet Persatuan Nasional Muhammad Athoillah Shohibul Hikam menyatakan bahwa kampus-kampus besar di Indonesia telah menjadi sasaran kelompok radikalisme untuk menyebarkan paham ekstrimis.
AS Hikam mengatakan para mahasiswa menjadi target karena masih dalam proses pencarian jati diri dan kritis terhadap kondisi bangsa sehingga mudah dimasuki ideologi ekstrem dari kelompok radikal.
"Di Indonesia target-target yang paling penting dalam diseminasi ideologi radikalisme itu adalah kampus yang terkemuka dan civitas akademika mereka. Universitas yang sangat terkenal di negara Indonesia, seperti ITB, IPB, UI, UGM, ITS, dan lain-lain itu adalah target utama dari pengembangan dari ide-ide radikalisme tadi itu," kata AS Hikam dalam diskusi Serikat Mahasiswa Universitas Paramadina, Jumat (3/6/2022).
Oleh sebab itu, Dia meminta mahasiswa untuk tidak mudah terjerumus menjadi radikal dan menyadari bahwa sejarah bangsa ini selalu melibatkan mahasiswa dalam setiap perubahan.
"Mahasiswa punya satu peran yang sangat penting, dan akan selalu muncul pada saat yang diperlukan, sehingga kita menghadapi ancaman berupa radikalisme dan propaganda maka mahasiswa seharusnya juga ikut terlibat, karena mereka adalah komponen strategis," ucapnya.
Akademisi dari President University, ini juga meminta perguruan tinggi untuk menjadi tameng mengawasi mahasiswa agar kelompok radikal tidak bisa tumbuh di kampusnya.
"Ideologi, proses, gerakan dan kelompok radikal juga menjadikan mahasiswa sebagai target paling penting dalam rangka penguasaan sumber daya manusia dan hegemoni ideologi, ini kuncinya," tutup AS Hikam.
Berita Terkait
-
Menteri Nadiem Ajak Praktisi Turun Mengajar ke Kampus Agar Mahasiswa Siap Kerja
-
Memaknai Indahnya Perbedaan dalam Ruang Lingkup Kampus dan Mahasiswa
-
Densus 88: Khilafatul Muslimin Punya Sejarah Panjang Aksi Teror dan Radikal
-
Fans Marah, Agensi Membolehkan Undang Girl Grup Cignature Tanpa Bayaran
-
Darmaningtyas Menyayangkan jika Ada Perguruan Tinggi yang Remehkan Masalah Radikalisme di Kampus
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah