Suara.com - Basarnas Sulawesi Selatan terus melanjutkan dan memperluas terkait pencarian korban KM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam di Selat Makassar, menyusul dikeluarkannya izin perpanjangan operasi SAR selama tiga hari ke depan.
Pencarian dilanjutkan dengan memperluas wilayah sejauh 40 Nautical Mile dari lokasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 2.
"Hari ini kami bersama Bapak Kapolda, Gubernur, Polairud dan semua alutsistanya digerakkan. Hari ini kita melaksanakan pencarian sejauh 40 NM (Nautical Mile) dari lokasi," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi kepada wartawan saat konferensi pers di Markas Polda Sulsel, Makassar, Jumat.
Menurut Djunaidi, belum ada tanda-tanda korban baru ditemukan dari hasil pantauan udara saat pencarian korban pada Jumat pagi. Begitu pula alutsista yang melaksanakan pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
"Masih nihil, dan tentunya alat laut masih mencari terus sampai malam hari, dan kami rilis. Kami perpanjang tiga hari ke depan, disebabkan masih banyaknya korban yang belum ditemukan. Masih ada 16 orang dan kita berusaha maksimal mungkin untuk operasi SAR sampai hari ketiga ke depan," paparnya.
Pihaknya pun berterima kasih kepada pihak terkait seperti Polri, Polda, Bakamla, TNI, serta semua pihak yang menurunkan personil membantu mencari, menyelamatkan dan menolong para korban yang saat ini sudah ditemukan 34 orang. Rinciannya, 31 orang selamat, meninggal dunia tiga orang, dan 16 orang masih dicari dari total 50 penumpang di atas kapal.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana pada kesempatan itu menambahkan, untuk pencarian korban kecelakaan laut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Basarnas, pemda dan TNI berkaitan dengan perpanjangan masa pencarian operasi SAR tiga hari ke depan.
"Kami dari kepolisian mendukung sepenuhnya, dan kami pun sudah melaporkan ke pimpinan di Mabes Polri. Terkait untuk bantuan heli kemudian kapal dari Mabes Polri akan kita tambah sampai tiga hari ke depan," ujarnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyebutkan, tiga korban meninggal dunia telah ditemukan, satu orang sudah teridentifikasi dan dua belum teridentifikasi. Kedua korban kini sedang menjalani Post Mortem oleh tim DVI Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Saat ini tim tengah melakukan proses identifikasi dari pada kedua korban. Dan kami tim terpadu bersama Forkopimda di Pangkep, nelayan dan beberapa masyarakat terus melakukan pencarian di mana tadi disampaikan masih ada 16 korban yang belum ditemukan," sebut Nana.
Olehnya itu, Kapolda mengimbau kepada masyarakat pulau yang berada di sana, di sekitar lokasi kejadian tenggelamnya kapal kayu tersebut, mengingat banyak pulau di sekitarnya, ketika menemukan atau ada korban ditemukan selamat segera melapor kepada Basarnas, Polri, TNI atau pemda setempat.
Berdasarkan data alutsista yang digunakan untuk pencarian yakni, KN SAR Kamajaya, KP Belibis, KNP 350, KRI Hasanuddin, KRI Mandau, KRI Pulau Rupat, KRI Malahayati, Pesud U 6207, KN Singa Laut (Bakamla), KN Kuda Laut (Bakamla) Heli Super Puma H 3211, Helikopter Kepolisian Bell 429, ATR KKP, KLM Bunga Melati, KM Wahyu Ilahi, Sabuk Nusantara 2, Ladang Pertiwi 04 dan kapal nelayan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Warga Pulau Mengeluh Kekurangan Pasokan Sembako, Pasca Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar
-
Basarnas Sulsel Temukan Dua Jenazah Korban KM Ladang Pratiwi
-
Pencarian 16 Korban Kapal Tenggelam KM Ladang Pertiwi Dilanjutkan Hari Ini
-
2 Jenazah Korban KM Ladang Pertiwi Ditemukan di Sekitar Pulau Pamantauang Pangkep
-
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Hari Ini, Jumat 3 Juni 2022
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!