Suara.com - Kabar meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz menyisakan duka mendalam tak hanya bagi keluarga tapi juga publik. Namun, tak jarang kabar duka ini menimbulkan perdebatan warganet soal mendoakan agar jenazah khusnul khotimah. Lantas apa perbedaan husnul khotimah dan khusnul khotimah seperti yang kerap dipanjatkan orang ketika melayat?
Ya, umat Muslim memang tak asing dengan kalimat husnul khatimah. Kalimat itu sering diucapkan saat seseorang meninggal dunia dengan harapan ia berpulang dalam keadaan yang baik. Faktanya, masih banyak yang menggunakan kalimat khusnul khatimah ketimbang husnul khatimah padahal keduanya punya makna berlawanan.
Lalu apa perbedaan husnul khatimah dan khusnul khatimah?
Dilansir dari laman NU Online, kalimat khusnul dalam bahasa Arab menggunakan huruf kho yang memiliki makna tidak baik. Artinya, khusnul khatimah artinya akhir yang hina. Adapun husnul khatimah justru memiliki arti akhir yang baik.
Salah satu Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Ustaz Faishal Zulkarnaen menilai salah kaprah itu hanya masalah transliterasi dari tulisan Arab ke latin. Dalam bahasa Arab, penulisan yang benar menggunakan huruf ha. Sehingga tulisan tersebut dibaca husnul khatimah, maknanya adalah akhir yang baik.
Atalia Praratya sendiri turut menjelaskan perbedaan dua kalimat itu dengan mengunggah gambar di Instagramnya. Dalam gambar tertulis, husnul khatimah artinya meninggal dunia di saat (dalam keadaan) yang terbaik. Sedangkan khusnul khatimah berarti meninggal dunia di saat (dalam keadaan) dihinakan atau direndahkan.
Ciri-Ciri Husnul Khatimah
1. Mengucapkan Syahadat saat Sakaratul Maut
Nabi Muhammdas SAW bersabda: "Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat 'La ilaaha illallah', ia akan masuk surga." (HR. Al Hakim).
Baca Juga: Muhadjir Effendy Kenang Buya Syafii Maarif: Beliau Suri Tauladan, Ilmunya Harus Dicontoh
2. Berkeringat di Dahi
Alksiah Buraidah Ibnu Hushaibsedang menjenguk saudaranya yang sakit. Saat ajalnya tiba, saudaranya berkeringat di dahi. Rasulullah SAW pun bersabda: "Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi." (HR. Ahmad dan An Nasa'i)
3. Meninggal Hari Jumat
Hal ini ditegaskan lewat sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
4. Meninggal karena Tenggelam, Sakit Perut atau Kena Reruntuhan
Seseorang yang meninggal karena terkena penyakit perut, tenggelam dan tertimpa reruntuhan dapat digolongkan husnul khatimah. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW. "Syuhada itu ada 5, yaitu yang meninggal karena penyakit tha'un, yang meninggal karena penyakit perut, yang mati tenggelam, yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Tag
Berita Terkait
-
Muhadjir Effendy Kenang Buya Syafii Maarif: Beliau Suri Tauladan, Ilmunya Harus Dicontoh
-
Kenang Sosok Buya Syafii Maarif, Muhadjir Effendy: Beliau Suri Tauladan Bagi Bangsa
-
Berjalan Khidmat, Ratusan Pelayat hingga Menteri Hadiri Pemakaman Buya Syafii Maarif di Kulon Progo
-
Pesan Buya Syafii Maarif Sebelum Wafat, TPU Husnul Khotimah Dipilih Sendiri Sebagai Tempat Peristirahatan Terakhirnya
-
Viral, Pria di Kalsel Wafat Dalam Keadaan Bersujud pada Malam Jumat 27 Ramadhan, Banjir Doa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!