Suara.com - Presiden Volodymyr Zelensky sempat menyatakan Ukraina butuh bantuan senjata anti rudal untuk melawan gempuran Rusia. Mengenai itu, NATO langsung menggelar rapat untuk membahas tambahan pasokan senjata ke Ukraina.
Puluhan menteri pertahanan anggota NATO dan dari sejumlah negara lainnya dijadwalkan akan bertemu di Brussels pada Rabu (15/6/2022) untuk membahas pengiriman senjata ke Ukraina. Hal ini disampaikan oleh pejabat Amerika Serikat (AS).
Pertemuan itu digelar setelah Kiev meminta sejumlah besar senjata tambahan untuk menghadapi pasukan Rusia di wilayah timur Ukraina.
Berdasarkan penasihat presiden, Mykhailo Podolyak, Ukraina membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank dan 1.000 pesawat nirawak (drone), dan senjata berat lain.
Negara-negara Barat sendiri telah menjanjikan senjata-senjata standar NATO. Di antaranya roket-roket canggih buatan AS. Walau begitu, senjata-senjata tersebut memerlukan waktu untuk dikirim ke Ukraina.
Ukraina telah menuntut konsistensi dukungan Barat, khususnya ketika cadangan senjata dan amunisi mereka yang berasal dari era Soviet semakin menipis.
Adapun pertemuan para menteri pertahanan NATO akan dipimpin oleh Menhan AS, Lloyd Austin.
Itu adalah pertemuan ketiga dari hampir 50 negara untuk membahas dan mengoordinasikan bantuan ke Ukraina. Pertemuan luring sebelumnya digelar di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada April lalu.
"Rusia belum menyerah dalam perang ini, meski kemajuannya sediki. Apa yang kita lihat adalah operasi Rusia yang bertahap, lambat dan sedikit demi sedikit," kata seorang pejabat pertahanan AS.
Baca Juga: Butuh Bantuan Negara Lain, Presiden Zelensky Ungkap Ukraina Kalah Secara Menyakitkan Perangi Rusia
"Jadi pertanyaannya adalah apa yang diperlukan Ukraina untuk melanjutkan keberhasilan mereka sejauh ini dalam memperlambat dan menghalangi tujuan Rusia, dan itulah fokus utama bagi para menhan," lanjutnya.
Para pejabat AS berharap keputusan tentang tambahan senjata ke Ukraina bisa dibuat dalam beberapa hari ke depan.
Sebagai informasi, Amerika Serikat telah berkomitmen untuk memberikan bantuan keamanan untuk Ukraina senilai 4,6 miliar dolar (Rp67,82 triliun), sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.
Bantuan itu termasuk senjata artileri seperti howitzer dan senjata jarak jauh seperti sistem peluncur roket HIMARS.
Hadir dalam pertemuan di Brussels itu adalah asisten menteri luar negeri AS untuk urusan politik-militer, Jessica Lewis, yang memberikan arahan kebijakan untuk keamanan internasional, perdagangan senjata dan bantuan keamanan.
Lewis mengatakan dalam wawancara dengan Reuters, negara-negara sekutu AS dapat meminta banyak peralatan militer untuk membantu melengkapi senjata yang dikirim ke Ukraina.
Berita Terkait
-
Butuh Bantuan Negara Lain, Presiden Zelensky Ungkap Ukraina Kalah Secara Menyakitkan Perangi Rusia
-
Presiden Zelenskyy Umumkan Kekalahan Ukraina: Kami Butuh Senjata Antirudal
-
Perang Rusia-Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskiyy: Ukraina Butuh Senjata Antirudal
-
5 Kontroversi Mendag Lutfi yang Kini Diisukan Kena Reshuffle
-
Putin Memecat Wakil Kepala Badan Federal Rusia Akibat Mengkritik Invasi Ukraina
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang