Suara.com - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan kalau partainya terbuka dalam urusan berkoalisi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, menurutnya terlalu dini apabila harus mengurusi koalisi pada saat ini.
Dalam penjelasannya, Puan menggunakan kata kerja sama untuk koalisi. Menurutnya, PDIP bisa berkerja sama dengan siapapun untuk kepentingan membangun bangsa ke depan.
"Bisa saja kita bekerja sama untuk membangun bangsa ke depan membangun bangsa itu enggak bisa sendirian, harus bersama-sama dengan seluruh elemen bangsa," kata Puan di Sekolah Partai DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Kendati demikian Puan menilai terlalu dini apabila membicarakan koalisi saat ini. Apalagi bisa dikatakan penyelenggaraan pilpres baru digelar dua tahun lagi. Sembari menunggu perhelatan pesta demokrasi tersebut, Puan menganggap alangkah baiknya PDIP lebih mematangkan kerja sama dengan partai politik lainnya.
"Masih lama, masih hampir kurang lebih 1 1/2 tahun lagi jadi masih ada kesempatan kita untuk bisa mematangkan kerja sama yang kongkrit untuk bangsa dan negara."
Dalam kesempatan yang sama, Puan menanggapi soal Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Menurut Puan, itu sudah menjadi hak bagi Partai NasDem.
Sebagai orang yang satu gerbong dengan Ganjar, Puan mengaku tidak terganggu apabila kader PDIP kemudian diusung oleh partai tetangga.
"Oh, enggak (terganggu) lah itu kan internal setiap partai politik yang masing-masing mempunyai mekanismenya. Jadi biasa saja," tuturnya.
Baca Juga: Masuk sebagai Bakal Capres Nasdem, Anies Baswedan: Saya Masih Ada Tugas di Jakarta Sampai Oktober
Berita Terkait
-
Sebut DPR Tengah Perjuangkan RUU KIA, Puan Maharani: Ibu Melahirkan Bisa Cuti 6 Bulan
-
Hasil Rakernas Partai NasDem, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Jadi Bakal Calon Presiden yang akan diusung di 2024
-
Kerap Suarakan Soal Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan, Pakar Hukum : Itu Bukan Usulan Puan Pribadi
-
Kekayaan 7 Bakal Calon Presiden Indonesia, Siapa Paling Tajir?
-
Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo Jadi Bakal Capres Hasil Rakernas NasDem
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta