Suara.com - Sempat beredar surat dari Gubernur Papua Lukas Enembe yang isinya merupakan imbauan untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) supaya mau menurunkan senjata dan segera bergabung dengan NKRI. Juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus memastikan surat tersebut tidak benar alias hoaks.
"Surat yang beredar ini sudah dipastikan hoaks," kata Rifai melalui akun Instagram @jurubicarapapua yang dikutip Suara.com, Selasa (21/6/2022).
Rifai menganggap kalau penyebaran hoaks tersebut sudah sangat meresahkan. Ia juga menilai sudah seharusnya pihak kepolisian bisa bergerak cepat untuk memberantas peredaran hoaks.
Terlebih menurut Rifai, sudah ada laporan hoaks sebelumnya yang dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Terutama atas laporan-laporan hoaks sebelumnya," tegasnya.
Surat Lukas Enembe
Beredar surat berisikan imbauan Gubernur Papua Lukas Enembe kepada seluruh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) untuk menurunkan senjata. Lukas Enembe juga meminta mereka segera bergabung dengan NKRI.
Entah dari mana awalnya, surat itu beredar di aplikasi pesan instan WhatsApp. Surat yang dimaksud menampangkan lambang Garuda dengan tulisan Gubernur Papua di bagian kop.
Kemudian tertulis kalau surat itu dibuat di Jayapura pada Senin (20/6/2022). Surat dibuat dengan Nomor 005/8003/SET.
Baca Juga: Terekam Kamera CCTV, Aksi Seorang Pria Curi Uang di Kotak Amal Masjid
Surat tersebut ditujukan untuk Ketua MRP, Goliath Tabuni, Pangkodap TPNPB-OPM, KNPB, ULMWP, NRFPB, dan PRP.
"Bersama ini saya memberi imbauan terutama kepada seluruh Pangkodap TPNPB dan seluruh TPM-OPM yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua agar segera menurunkan senjata dan segera bergabung dengan NKRI," demikian isi surat yang dikutip Suara.com, Selasa (21/6/2022).
Hal tersebut diminta Gubernur Lukas karena pihaknya telah menerima otonomi khusus (otsus) dan pemekaran Provinsi Papua atau daerah otonomi baru (DOB).
"Untuk membangun masa depan Papua yang lebih layak dari saat ini serta mewujudkan seluruh harapan masyarakat Papua dengan kesejahteraan yang setara maupun merata di seluruh wilayah Papua."
Tertera dalam surat tersebut tanda tangan Lukas Enembe berikut cap Gubernur Papua.
Berita Terkait
-
Beredar Surat Gubernur Papua Minta TPNPB-OPM Turunkan Senjata dan Gabung NKRI
-
Akhir Kasus Penculikan Perempuan 19 Tahun di Tabanan, Pelaku Hoaks Tak Menyangka Jadi Viral
-
Minta Pemekaran Papua Jadi 7 Provinsi, Gubernur Lukas Enembe Dicap Pengkhianat
-
Gubernur Papua Lukas Enembe Minta Bupati dan Wali Kota Tidak Klaim Sepihak Dukung Otsus
-
Bukan Cuma 3 Provinsi, Gubernur Lukas Enembe Minta Pusat Buat 7 Provinsi Baru di Papua
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra