Gempa itu berpusat di provinsi Paktika, sekitar 50 kilometer barat daya kota Khost, menurut Departemen Meteorologi Pakistan.
Para ahli menempatkan kedalamannya hanya 10 kilometer. Gempa dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Badan seismologi Eropa mengatakan gempa itu dirasakan lebih dari 500 km jauhnya oleh 119 juta orang di Afghanistan, Pakistan, dan India.
Kantor berita Bakhtar melaporkan jumlah korban tewas hingga saat ini sama dengan gempa tahun 2002 di Afghanistan utara.
Itu adalah gempa yang paling mematikan sejak tahun 1998, ketika gempa bumi yang juga berkekuatan 6,1 skala Richter dan gempa-gempa susulan di timur laut menewaskan sedikitnya 4.500 orang.
Gempa hari Rabu (22/06) terjadi di wilayah yang rawan longsor, yang terisi banyak bangunan tua yang lebih rentan.
"Ketakutannya adalah korban akan semakin bertambah, karena banyak orang kemungkinan terperangkap di bawah bangunan yang runtuh," kata direktur negara Afghanistan untuk kelompok bantuan medis Italia, Stefano Sozza.
Kelompok bantuan itu mengirim tujuh ambulans dan staf ke daerah-daerah dekat zona gempa.
Badan-badan bantuan mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa
Lebih dari 60 persen populasi Afghanistan yang berjumlah 38 juta orang sudah bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup.
Badan-badan kemanusiaan yang masih beroperasi di negara itu, termasuk UNICEF, mengirimkan pasokan ke daerah-daerah yang dilanda gempa. Dan Pakistan mengatakan akan mengirim makanan, tenda, selimut, dan kebutuhan lainnya.
Memperoleh lebih banyak bantuan internasional langsung mungkin lebih sulit karena banyak negara, termasuk Amerika Serikat, menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan melalui PBB dan organisasi semacam itu untuk menghindari penyerahan uang ke tangan Taliban.
Pemerintah federal Australia mengindikasikan sedang mencari bantuan apa pun yang bisa dilakukan dan ditawarkan kepada Afghanistan.
"Menteri [Luar Negeri] [Penny] Wong akan sangat hati-hati mempertimbangkan respon kami dan, jelas, akan memberikan bantuan apa pun yang kami bisa, dan memastikan bahwa itu sampai kepada mereka yang membutuhkan," kata Menteri Energi Chris Bowen.
Baca Juga: Afghanistan Diguncang Gempa Besar Tewaskan 1.000 Orang, Taliban Kewalahan
Presiden AS Joe Biden telah mengarahkan USAID dan entitas pemerintah federal lainnya untuk menilai bagaimana mereka dapat merespon dan membantu mereka yang paling terkena dampak.
Juru bicara PBB untuk Program Pangan Dunia di Kabul, Shelley Thakral, mengatakan gempa itu "hanya akan menambah kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Afghanistan, dan itu berarti kita benar-benar harus 'bersama-sama' untuk memastikan bahwa kita benar-benar membatasi penderitaan yang dialami keluarga, yang sudah dialami oleh perempuan dan anak-anak".
Perdana Menteri Afghanistan, Mohammad Hassan Akhund, mengadakan pertemuan darurat di istana presiden.
"Ketika insiden besar seperti itu terjadi di negara mana pun, ada kebutuhan untuk bantuan dari negara lain," kata Wakil Menteri Negara untuk Penanggulangan Bencana, Sharafuddin Muslim.
"Sangat sulit bagi kami untuk dapat menanggapi insiden besar ini."
Menerima bantuan internasional mungkin terbukti sulit, mengingat isolasi internasional Afghanistan di bawah Taliban, yang pada awalnya digulingkan dari kekuasaan oleh AS setelah serangan 9/11 pada tahun 2001.
Berita Terkait
-
Dicari Polisi usai Viral, Detik-detik Sopir Brio Kabur Usai Isi Pertalite Rp200 Ribu di SPBU Rempoa
-
Miris! Dedi Mulyadi Temukan Supir Truk Aqua Sudah Sepuh, Digaji Rp125 Ribu
-
Pelatih Aston Villa Ingin Lanjutkan Tren Positif Lawan Klub Dean James
-
Dharma Pongrekun Beberkan Kunci Reformasi Polri Sesungguhnya Terletak pada Kehendak Kepala Negara
-
'Kasusnya Nggak Seram': Jurus Pede Pengacara Jelang Pemeriksaan Perdana Lisa Mariana
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita
-
Mensos Gus Ipul Pastikan BLT Cair Utuh Rp300 Ribu, Tak Ada Potongan Sepeser Pun!
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Pembangunan Nasional
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!