Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Istrinya mengunjngi Ukraina dari Stasiun Przemysl Glowny, Polandia. Kereta tersebut menimbulkan banyak komentar dari berbagai pihak lantaran karena interiornya yang dinilai mewah.
Jokowi bersama rombongan pun berangkat Kyiv Ukraina dengan kereta tersebut. Berikut fakta – fakta kereta Luar Biasa yang ditumpangi Jokowi ke Ukraina.
1. Kereta Khusus Mengangkut Politisi
Kereta ini memang disediakan pemerintah Ukraina untuk mengangkut politisi dari seluruh dunia menuju Kyiv. Oleh karena itulah kereta ini memiliki layanan yang baik.
2. Interior Kereta yang Mewah dan Megah
Kereta yang ditumpangi Jokowi ke Ukraina ini memiliki desain Interior yang mewah. Kereta berwarna biru itu dilengkapi interior warna kuning dan mewah di dalamnya. Dari foto yang beredar, terlihat Presiden Jokowi duduk di meja berwarna coklat keemasan dengan makanan dan minuman yang tersedia.
3. Dominasi Interior Warna Kuning
Interior pada kereta ini didominasi warna kuning yang megah. Warna kuning itu juga menjadi warna pada perabotan, gorden, meja dan kursi. Lampu- lampu di kereta itu juga dilengkapi dengan desain elit khas kelas penumpangnya.
4. Perjalanan Panjang
Baca Juga: Jokowi dan Iriana Serahkan Bantuan Medis ke RS Bedah Endokrin di Ukraina
Pada perjalanan Presiden Jokowi dengan Kereta, Jokowi harus menempuh perjalanan yang cukup lama. Perjalanan tersebut ditempuh hingga 12 jam dari peron 4 stasiun Przemsyl Glowny di kota Przemysl, Polandia dari pukul 21.15 waktu setempat.
5. Alat Transportasi Utama Setelah Perang Rusia Ukraina
Kereta ini menjadi moda transportasi utama para pemimpin dunia menuju Kiev. Alasannya, perjalanan darat jalan raya dapat berisiko terkena dampak pertempuran. Fasilitas jalan banyak yang rusak karena pertempuran.
6. Kereta Dibuat pada Era Uni Soviet
Kereta ini dibuat pada era Uni Soviet dan dimodernisasi beberapa waktu yang lalu. Modernisasi tersebut mencakup fasilitas tempat tidur king size dan televisi flat.
Demikian 6 fakta kereta Luar Biasa yang ditumpangi Presiden Jokowi ke Ukraina.
Berita Terkait
-
Jokowi dan Iriana Serahkan Bantuan Medis ke RS Bedah Endokrin di Ukraina
-
Sedihnya Lihat Hunian Warga Ukraina Rusak Karena Perang, Jokowi: Dinding dan Atap Terkoyak Peluru
-
Terus Dibombardir Rusia, Warga Sipil Ukraina yang Tewas Sudah Mencapai 4.700 Orang
-
Bersejarah untuk Indonesia, Wapres Ma'ruf Doakan Misi Jokowi Buat Damai Ukraina - Rusia Lancar dan Sukses
-
AS Tuding 5 Perusahaan China Dukung Militer Rusia dalam Invasi Ke Ukraina
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan