Suara.com - Australia Selatan telah mencatat kasus cacar monyet pertamanya.
Seorang pria yang telah bepergian ke luar negeri dites positif terkena virus dan dalam kondisi stabil dan mengisolasi di rumah.
Otoritas kesehatan mengatakan pria itu tidak memiliki kontak dekat di Australia Selatan dan tidak ada risiko penyebaran lokal lebih lanjut.
Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Australia Selatan, Nicola Spurrier, mengatakan kontak dekat pria itu yang berada di luar negeri akan diberitahu.
Profesor Spurrier mengatakan pria itu telah melihat saran kesehatan mengenai cacar monyet dan dites begitu dia mengalami gejala.
Wabah cacar monyet dimulai pada Mei 2022 lalu dan sejak itu telah terdeteksi di 50 negara di luar negara-negara Afrika di mana virus itu endemik.
Australia mencatat kasus pertamanya pada 20 Mei dan, pada 26 Juni, ada enam kasus yang dikonfirmasi di New South Wales dan empat di Victoria.
Profesor Spurrier mengatakan gejala cacar monyet di antaranya adalah ruam dengan lesi berisi cairan, serta demam, nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening.
"Ini sangat mirip dengan virus yang menyebabkan cacar tetapi jauh lebih ringan dan umumnya sembuh sendiri," katanya.
Baca Juga: WHO Khawatir, Sudah Ada Dua Kasus Cacar Monyet pada Anak
"Kadang-kadang, pada orang yang mungkin memiliki masalah kekebalan, penyakit ini mungkin lebih parah tetapi, secara umum, tidak memerlukan perawatan apa pun."
Profesor Spurrier mengatakan penyakit itu bisa menyebar melalui kontak dengan cairan menular di dalam lesi.
Cacar monyet juga dapat menyebar melalui tetesan pernapasan tetapi ini kurang umum, dan biasanya membutuhkan kontak tatap muka yang lama.
"Ini tidak menular seperti COVID, jelas, terutama Omicron, yang transmisinya lewat udara," katanya.
"Jadi, kami tidak berharap akan ada sejumlah besar kasus, tetapi itu adalah sesuatu yang diwaspadai dan akan segera ditangani oleh tim penyakit menular kami dan kami menganggapnya sangat serius sebagai kondisi yang perlu disampaikan di negara bagian ini dan kami memastikan telah menempatkan semua pencegahan yang diperlukan."
Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan akan bekerja dengan para ahli untuk secara resmi mengganti nama cacar monyet, di tengah kekhawatiran atas stigma dan rasisme seputar nama "diskriminatif" virus tersebut.
Berita Terkait
-
Mengintip Pop-up Store TREASURE di Jakarta, Banyak Spot Foto Lucu Hingga Merchandise Edisi Terbatas
-
Review Film 'My Oxford Year': Asam Garamnya Hidup dan Percintaan
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Sinopsis Single Salma, Film India Terbaru Huma Qureshi dan Shreyas Talpade
-
Sosok Sabrina Alatas, Chef Muda yang Terseret Isu Perselingkuhan Hamish Daud
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR