Suara.com - Kabar duka datang dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, ia meninggal dunia hari ini Jumat 1 Juli 2022, pukul 11.10 WIB, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Lantas apa penyebab Tjahjo Kumolo meninggal dunia?
Diketahui Tjahjo Kumolo sebelumnya telah dirawat secara intensif selama dua pekan terakhir. Sebelum meninggal Tjahjo dikabarkan telah membaik selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Lantas apa penyebab Tjahjo Kumolo meninggal dunia?
Putri kandung Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari mengungkap penyebab Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Dia mengatakan sang ayah sakit karena terdapat infeksi yang menyebar hingga ke paru-paru.
"Ada infeksi yang menyebar hingga ke paru-paru," kata Rahajeng.
Infeksi paru-paru sendiri bukanlah penyakit yang dapat dianggap remeh. Pada kondisi yang parah infeksi ini bahkan dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Adapun infeksi paru-paru atau pneumonia merupakan infeksi yang menyerang bagian kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini kemudian dapat menyebabkan penumpukan nanah dan dahak. Akibatnya saluran udara akan membengkak dan penderita mengalami sesak napas.
Dihimpun dari berbagai sumber, terdapat tiga jenis infeksi paru-paru yang sering menyerang yaitu bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis. Ketiga jenis itu daoat disebabkan karena adanya virus dan bakteri yang menyerang paru-paru.
Jenis mikroorganisme yang menyerang bronkitis di antaranya yaitu:
• Virus influenza atau virus pernapasan syncytial (RSV).
Baca Juga: Tiba di Indonesia, Jokowi dan Iriana Takziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
• Bakteri Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan Bordetella pertussis.
Kemudian mikroorganisme penyebab pneumonia di antarannya yaitu:
• Bakteri Streptococcus pneumoniae (paling umum), Haemophilus influenzae, dan juga Mycoplasma pneumoniae.
• Virus influenza atau RSV.
Sementara, untuk infeksi paru-paru jamur akan lebih sering terjadi pada orang yang mengalami kondisi imunosupresi, baik dari jenis kanker tertentu maupun HIV atau efek dari minum obat imunosupresif.
Melansir dari BetterHealth, penderita infeksi paru-paru bisa mengalami gejala seperti:
• Sesak napas atau napas menjadi pendek-pendek
• Batuk berdahak, dengan dahak yang berwarna cokelat atau kehijauan
• Demam, terkadang sampai menyebabkan tubuh menggigil
• Tidak enak badan
• Bibir kebiruan
• Sakit perut
• Sakit kepala
• Badan terasa nyeri
• Nafsu makan menurun
• Muntah, diare, rewel, atau lesu
• Nyeri sendi dan otot
Beberapa gejala itu umum dan sering terjadi kepada orang yang mengalami penyakit infeksi paru-paru. Mereka akan mengalami gejala yang berlangsung sekitar 24-48 jam. Namun, hal ini tergantung juga dengan kondisi masing-masing penderita.
Infeksi paru-paru ini dapat menyerang orang dari segala usia. Namun penyakit ini umumnya dapat menyerang perokok, orang tua, anak kecil, mereka yang mengidap penyakit paru-paru kronis dan paling berisiko untuk terserang pneumonia.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang memiliki kondisi lemah karena kemoterapi secara khusus berisiko terjangkit penyekit pneumonia.
Meski sempat membaik, namun kondisi Tjahjo Kumolo turun drastis dan ia tidak dapat melawan infeksi paru-paru yang ia derita.
Seperti yang diketahui Tjahjo Kumolo merupakan seorang politus yang telah bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019 lalu. Ia ditunjuk dan menjabat sebagai Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Nah itu tadi penyebab Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan dan kewaspadaan Anda terhadap serangan penyakit yang dapat datang sewaktu-waktu.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Tag
Berita Terkait
-
Tiba di Indonesia, Jokowi dan Iriana Takziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
-
5 Terobosan Tjahjo Kumolo Selama Menjabat Sebagai Menpan RB, Bela Hak Honorer
-
Cerita Tetangga Kenang Tjahjo Kumolo, Kerap Bagi Sembako ke Warga Jelang Lebaran
-
Kenang Tjahjo Kumolo, Anggota DPR FPDIP: Penyabar dan Tak Pernah Mengeluh
-
Terpopuler Kesehatan: Infeksi Paru yang Dialami Tjahjo Kumolo, Travis Barker Idap Pankreatitis
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya Menguat, Begini Reaksi Nusron Wahid Soal Polemik Internal PBNU
-
Lima Petani Pino Raya Luka Berat Diduga Ditembak Keamanan Perusahaan Sawit! Begini Kronologinya
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
-
KPK Ungkap 16 Kapal Hasil Akuisisi ASDP Masih Mangkrak di Galangan, Rugikan Perusahaan
-
Kematian Alvaro Kiano Nugroho: Sang Kakek Ungkap Sikap Misterius Ayah Tiri yang Ternyata Pelaku
-
Seloroh Tokoh di Lingkungan TPU Kebon Nanas, Usul Kuburan Vertikal 5 Lantai Buat Cegah Relokasi
-
Kemenag Peringatkan Risiko Jasa Nikah Siri Online: Anak Sulit Diakui dan Tak Dapat Warisan!
-
Usai Kasus ASDP, KPK Ingatkan Direksi BUMN Tak Takut Ambil Keputusan Bisnis Asal Sesuai Aturan
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta