Suara.com - Musim haji 2022 menjadi istimewa karena disebut sebagai haji akbar. Sebutan haji akbar diberikan lantaran prosesi wukuf di Arafah sebagai puncak haji jatuh pada 9 Zulhijah 1443 Hijriyah atau hari Jumat, 8 Juli 2022.
Pelaksana Seksi Bimbingan Ibadah (Bimbad) Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH), Prof. Aswadi menerangkan haji akbar bukanlah istilah baru. Istilah itu sudah tertera dalam QS. At-Taubah: 3, yang artinya:
"Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) bertobat, itu lebih baik bagimu."
"Dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar ‘gembira’ (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih."
Menurut Prof Aswadi, ayat itu berlatar belakang kisah sahabat Abu Bakar saat mendapatkan perintah dari Rasulullah Muhammad Saw. Perintah ini adalah membersihkan orang-orang musyrik yang bertawaf atau berhaji, sesuai dengan keyakinan mereka.
"Jadi sebelum Islam menang, orang-orang musyrik sudah punya tradisi tawaf memutari Ka'bah. Tapi dengan cara-cara syirik. Termasuk tawaf dengan telanjang," jelas Aswadi di Ruang Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Jumat (1/7/2022).
Aswadi menjelaskan, Abu Bakar bersama Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah kemudian diberi tenggang waktu empat bulan untuk mengembalikan kesucian Ka'bah sebagai pusat ketauhidan umat Islam.
"Kejadiannya setelah fathu-Makkah (penaklukkan Kota Makkah), yakni tahun ke-9 Hijriyah. Mereka mengimbau agar orang-orang musyrik tak lagi tawaf dan berhaji pada musim tahun mendatang," kata Aswadi.
Hal itu, lanjut Aswadi, juga merupakan jawaban atas Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian itu telah melarang Nabi Muhammad Saw dan pasukannya untuk berperang dan berhaji selama 10 tahun.
Baca Juga: Dirut Garuda soal Pelayanan Khusus Jemaah Haji: Ini Bukan Perjalanan Biasa
Namun di sepanjang masa itu, kalangan kafir Quraisy justru kerap memprovokasi amarah umat Islam. Mereka melakukan provokasi dengan aneka bentuk penindasan dan kezaliman.
"Pada saat pelaksanaan haji yang sudah bersih dari praktik-praktik syirik itulah yang disebut haji akbar," lanjut Aswadi.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini menyebut terjadi perbedaan pendapat di kalangan para mufasir tentang definisi haji akbar dalam ayat tersebut.
Menurutnya, ada ulama berpendapat jika haji akbar adalah hari Jumat yang bertepatan dengan prosesi wukuf. Tapi ada pula ulama yang menyebut haji akbar adalah saat di Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah.
"Yang menyatakan pas wukuf karena dalil al hajju arafah (haji adalah Arafah). Sementara yang menganggap saat Idul Adha karena di hari itu seluruh prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) ada di dalamnya," jelas Aswadi.
Aswadi mengatakan banyak yang berpendapat ibadah wukuf saat haji akbar akan mendapatkan pahala yang berlipat. Terlepas dari itu, ia mengimbau jemaah haji untuk fokus pada setiap rangkaian ibadah demi memperoleh kemabruran haji.
Berita Terkait
-
Dirut Garuda soal Pelayanan Khusus Jemaah Haji: Ini Bukan Perjalanan Biasa
-
Tempat Sampah di Hotel Terbakar Puntung Rokok, Jemaah Haji Diminta Jangan Buang Sembarangan
-
Ibadah Haji Tahun Ini Istimewa Sebab Bergelar Haji Akbar, Begini Maksudnya...
-
Satu Juta muslim Diperkirakan Hadiri Musim Haji, Ribuan Peziarah Sudah Sampai di Mekkah
-
Kata Petugas Arab Soal Jemaah Haji Indonesia: Tertib, Sopan dan Beradab
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua
-
Laporan ke Dewan Pers Meningkat di Era AI, Banyak Pengaduan soal Akurasi dan Keberimbangan Berita
-
Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba, DPR Pertanyakan Sistem Pengawasan Lapas: Sudah Berulang!
-
Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Panggil 10 Saksi Termasuk Pejabat Perusahaan Teknologi
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa