Suara.com - Pemerintah akan kembali melakukan penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero survei. Sero survei dilakukan untuk menjadi pijakan pembuatan kebijakan menjelang menjelang HUT Kemerdekaan RI pada Agustus mendatang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut proses sero survei akan dilakukan mulai Senin (4/7/2022).
"Untuk bisa mengambil kebijakan yang tepat terutama di bulan Agustus-September karena kita juga ada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia kita akan jalankan sel survei yang ketiga, yaitu mulai hari ini," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Dengan adanya sero survei kembali, Budi mengharapkan hasilnya bisa selesai dalam waktu satu bulan saja. Pasalnya, sero survei itu digunakan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan vaksinasi.
Budi menuturkan kalau hasil sero survei pada Maret lalu memperlihatkan masih tingginya antibodi masyarakat. Ia menyebut antibodi yang dimiliki masyarakat terus mengalami peningkatan dari beberapa bulan sebelumnya.
"Jadi kalau Desember kita serius survei antibodinya sekitar 400-500 itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi, di bulan Maret kemarin kita harus survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi level 3.000-4.000. Jadi jauh lebih tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Budi mengungkapkan kalau meskipun kasus Covid-19 sempat mencapai angka 1.000, namun pelandaian mulai terjadi baik di Jakarta maupun di sejumlah daerah Indonesia. Meskipun sudah melandai, ia tetap mengimbau masyarakat waspada dan tetap menerapkan protokol jesehatan.
"Pesannya adalah tetap jalankan protokol kesehatan terutama terkait masker dan percepat juga boosternya agar antibodinya kita tetap tinggi."
Baca Juga: Ngorbit: Zara Leola feat. Enda Ungu - She's Nothing
Berita Terkait
-
Penyebaran Covid-19 Masih Terkendali, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kebijakan Khusus Hadapi Iduladha 2022
-
Tiga Pejabat Pemerintah Aceh Dilantik, Ini Nama-namanya
-
Harga Sembako Naik Sebulan Terakhir, Malaysia Bentuk Satgas Jihad Melawan Inflasi
-
Malaysia Subsidi Kebutuhan Pokok Rakyat hingga Rp 237,863 Triliun Lebih, Ini Alasannya
-
Demi Keberlanjutan Program Pemerintahannya, Pengamat Sebut Jokowi Harus Jadi King Maker pada Pilpres 2024
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!