Suara.com - Seorang pria bersenjata menembaki parade Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di Chicago, menewaskan enam orang, dalam insiden yang disebut "sangat acak" namun "sangat disengaja."
Beberapa jam kemudian, polisi akhirnya menahan seorang tersangka tetapi penembakan massal terbaru telah membuat orang Amerika "terguncang".
Apa yang terjadi di pawai itu?
Pria bersenjata itu berada di atap sebuah bangunan komersial di pinggiran kawasan elit Highland Park ketika dia melepaskan tembakan ke pawai sekitar pukul 10:15 waktu setempat.
Polisi mengatakan sebuah tangga tanpa pengaman di sebuah gang telah memungkinkan dia untuk naik ke atap.
Komandan Polisi Highland Park, Chris O'Neill, mengatakan pria bersenjata itu tampaknya menggunakan "senapan bertenaga tinggi" untuk menembak dari tempat di mana dia "sangat sulit dilihat".
Video menunjukkan kerumunan yang sebagian besar keluarga sedang berjalan dalam pawai sebelum mendengar sirene dan seruan tentang penembakan itu, lalu berlari untuk mengamankan anak-anak mereka dari jalanan.
Puluhan peluru ditembakkan, membuat ratusan penonton parade – beberapa terlihat berlumuran darah – melarikan diri.
Penembakan itu terjadi sekitar tiga perempat rute sebelum pawai berakhir, dan di tempat utama di sepanjang rute, di mana orang-orang telah duduk selama berjam-jam sebelum perayaan.
Wali kota Nancy Rotering mengatakan kekerasan telah "mengguncang kami sampai ke bagian yang terdalam" dan Gubernur negara bagian JB Pritzker mengatakan kekerasan senjata adalah "wabah khas Amerika yang unik."
Bagaimana cerita perburuan pria bersenjata itu?
Polisi telah menahan Robert E Crimo III.
Pria berusia 22 tahun, yang beberapa jam sebelumnya diumumkan sebagai orang yang paling dicari, diciduk oleh polisi setelah pengejaran yang singkat.
Pihak berwenang mengatakan sebuah senapan telah ditemukan dari tempat kejadian.
Apa yang kita ketahui tentang para korban?
Setidaknya satu dari mereka yang tewas adalah warga negara Meksiko, kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Meksiko di Twitter.
Juru bicara departemen, Sheriff Christopher Covelli, mengatakan dalam konferensi pers bahwa beberapa korban meninggal di tempat kejadian dan satu meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Sedikitnya 26 orang, termasuk empat atau lima anak-anak, terluka dalam penembakan itu — 25 dengan luka tembak.
Baca Juga: Pria Tua Meksiko dan Guru di Antara yang Tewas dalam Penembakan di Chicago
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan mereka yang terluka berusia antara delapan hingga 85 tahun.
Bagaimana cerita para saksi mata?
Saksi Amarani Garcia, yang berada di pawai bersama putrinya yang masih kecil, mengatakan kepada media lokal bahwa dia mendengar suara tembakan di dekatnya, kemudian ada jeda sesaat yang dia duga merupakan saat penembak mengisi ulang peluru, sebelum kemudian terjadi lebih banyak lagi tembakan.
Ada "orang-orang berteriak dan berlarian. Benar-benar membuat trauma", kata Garcia.
"Saya sangat ketakutan. Saya bersembunyi dengan putri saya ... di sebuah toko kecil. Kejadian itu hanya membuat saya merasa kita sudah tidak aman lagi."
Video di media sosial menunjukkan anggota marching band parade tiba-tiba keluar dari formasi dan melarikan diri, dan gambar lain memperlihatkan orang-orang yang meninggalkan barang-barang mereka saat mereka menyelamatkan diri.
"Kedengarannya seperti bunyi sekitar 20 petasan yang diledakkan di dalam tong sampah dari seng, suaranya sangat keras," kata Jeff Leon, 57, kepada CNN, sambil memperkirakan bahwa tembakan berlangsung kurang dari satu menit.
"Jadi saya tidak langsung bereaksi. Saya pikir begitulah yang dilakukan orang-orang di [Hari Kemerdekaan]."
Berita Terkait
-
Intip Harga Pasar Pemain Persib Bandung vs Lion City Sailors, Siapa Lebih Mahal?
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diulang, Ribuan Peserta Marah-marah, Apa Alasannya?
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Usai Absen Bela Timnas Indonesia Akibat Sakit, Bagaimana Kondisi Justin Hubner?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami