Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan transformasi Sarinah, Jakarta, Jumat (14/7/2022). Sebelum peresmian, Jokowi sempat bercerita kalau dirinya pernah bermain-main di eskalator Sarinah.
Jokowi mengatakan kalau ia pernah mengunjungi Sarinah sekitar 1970-an bersama sang kakek. Eskalator Sarinah kala itu menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia.
Karena menjadi satu-satunya di Tanah Air, Jokowi sibuk bolak-balik untuk bermain di eskalator tersebut.
"Saya ingat betul tahun 1970-an saya diajak kakek saya datang di Sarinah ini. Mungkin tahun 1973-1974 dan saat itu yang ada eskalatornya memang hanya di Sarinah saya naik turun, naik, turun senang sekali," kata Jokowi sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Kepala Negara lantas menilai kalau gedung Sarinah itu menjadi sebuah ikon penting bagi bangsa Indonesia. Berdiri sejak 1966, gedung Sarinah telah menyimpan beragam kenangan dari generasi ke generasi.
Pembangunan Sarinah itu bukan hanya sekedar untuk mendirikan gedung semata, melainkan juga demi menghidupkan kegiatan perdagangan dalam negeri sesuai dengan apa yang digagas oleh Presiden ke-1 RI Soekarno.
Gagasan Soekarno itulah yang kemudian dilanjutkan Jokowi dengan merevitalisasi gedung Sarinah sejak 2020 lalu dan selesai dua tahun kemudian.
Sebelum meresmikan, Jokowi sempat melihat beragam produk dalam negeri yang dijajakan di Gedung Sarinah. Ia mengapresiasi bagaimana produk-produk dalam negeri itu bisa ditata dengan baik sehingga tidak mengurangi nilai dari hasil karya anak bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara berpesan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk tidak hanya merawat gedungnya saja, tetapi juga menjaga komitmen untuk menjadikan Sarinah sebagai ikon bangsa.
Baca Juga: Bobby Nasution: Penghargaan Tertinggi adalah Kepuasan dan Partisipasi Masyarakat
"(Harus) punya multiplier effect bagi pengrajin, seniman utamanya produk-produk dalam negeri kita yang memiliki kualitas sangat baik."
Berita Terkait
-
Moeldoko soal Izin Pesantren Shiddiqiyyah Batal Dicabut: Sangat Bijaksana
-
Temui Jokowi di Istana, Bank Dunia Berikan Nilai Positif untuk Perkembangan Ekonomi Indonesia
-
Detik-detik Presiden Jokowi Dimarahi Emak-emak yang Belum Dapat Bantuan: Saya Rondo Lho Pak, Anak Tiga
-
Viral Nicho Silalahi Mengaku Dipukul Polisi Hingga Gigi Copot, Politisi PSI: Wajah Horor Pembenci Jokowi
-
Roy Suryo Diperiksa Terkait Kasus Meme Stupa Candi Borobudur Mirip Wajah Jokowi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun