- Banjir Aceh merusak tambak garam di delapan kabupaten, berpotensi mengganggu produksi garam rakyat yang merupakan sentra penting.
- KKP sedang menghitung estimasi kerugian dan mendata kerusakan tambak serta fasilitas pendukung produksi garam rebus di Aceh.
- Produksi garam Aceh tahun 2024 mencapai 12.380 ton, kini terancam akibat terendamnya lahan dan kerusakan rumah garam.
Suara.com - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh berdampak langsung pada sektor pergaraman rakyat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat tambak garam di delapan kabupaten mengalami kerusakan akibat terendam air, sehingga berpotensi mengganggu produksi garam lokal.
Direktur Sumber Daya Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Frista Yorhanita menyebut kerusakan terjadi di Kabupaten Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.
“Mayoritas tambak garam di wilayah tersebut terendam banjir. Selain itu, terdapat kerusakan pada tunnel atau rumah garam, dan sekitar 50 persen garam rebus juga mengalami kerusakan,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/12/2025).
Frista menjelaskan, hingga kini KKP masih melakukan penghitungan terhadap estimasi kerugian akibat banjir tersebut. Pendataan terus dilakukan untuk memastikan langkah penanganan dan rencana revitalisasi tambak garam yang terdampak dapat segera dilakukan.
Ia menegaskan, upaya pemulihan menjadi penting mengingat peran strategis Aceh sebagai salah satu sentra produksi garam rakyat di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Miftahul Huda menjelaskan bahwa jenis garam yang berkembang di Aceh saat ini adalah garam rebus, yakni garam yang dihasilkan melalui proses perebusan air tua hingga membentuk kristal.
Sejak 2018, kata Miftahul, KKP telah memberikan dukungan kepada petani garam di Aceh melalui pembangunan tunnel atau rumah garam di sejumlah lokasi. Namun, fasilitas tersebut kini ikut terdampak banjir bersama tambak produksi.
Menurutnya, kerusakan tidak hanya terjadi pada lahan tambak, tetapi juga pada sarana pendukung produksi yang selama ini menunjang keberlangsungan usaha garam rakyat.
Saat ini, tercatat terdapat 11 daerah di Aceh yang menjadi sentra produksi garam, di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.
Baca Juga: 85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
Di Kabupaten Pidie, misalnya, Dinas Kelautan dan Perikanan setempat mencatat luas tambak garam rakyat pada 2025 mencapai 37,18 hektare dengan melibatkan 413 petani. Produksi garam rakyat di daerah tersebut pada 2024 tercatat sebesar 5.083 ton.
Sementara itu, secara keseluruhan produksi garam Aceh pada 2024 mencapai 12.380 ton. Angka tersebut kini terancam terdampak akibat kerusakan tambak dan fasilitas produksi pascabanjir.
Berita Terkait
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
Babak Belur Dihantam Bencana, Purbaya Akan Tambah Anggaran Aceh Rp 1,63 Triliun di 2026
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh