Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan bakal menyelidiki terkait jumlah dan penyebabnya luka yang ditemukan di jenazah Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat, yang diduga ditembak Bharada E, rekannya sesama polisi. Hal itu menjadi sebuah kejanggalan dalam kasus ini, karena terjadi perbedaan pernyataan kepolisian dengan keluarga Brigadir J.
"Pertanyaannya sederhana, luka itu pertama begini, luka itu tergantung peristiwanya. Bisa lukanya satu, lukanya 1.000, itu tergantung peristiwanya. Nah kami sedang mengumpulkan semua informasi soal peristiwa dari berbagai pihak," kata Komisioner Komnas, Choirul Anam saat ditemui wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2022).
Jelasnya, hal tersebut akan dilakukan lewat kontruksi peristiwa untuk memastikan penyebab dan jumlah luka yang menewaskan Brigadir J.
"Baru kami akan masuk ke ruang yang lebih dalam, menanya semua pihak, sehingga peristiwanya menjadi terang benderang. Sehingga apakah ini lima atau tujuh, 1.000 (lukanya) dan lain sebagainya akan kami ketahui," ujarnya.
Kekinian kata Anam, timnya sudah mulai melakukan penyelidikan dengan mengumpul sejumlah data. Dalam penyelidikan kasus ini, Komnas HAM bekerja secara mandiri, di luar Tim Khusus bentukan Polri.
Kendati demikian Komnas HAM akan tetap berkoordinasi dengan Tim Khusus Polri, termasuk nantinya bertukar data atau informasi.
"Kami sudah umumkan sebagian bahwa kita bergerak dengan SOP sendiri-sendiri. Namun dengan demikian seperti metode kami ini memanggil, meminta dokumen, datang ke TKP dan sebagainya. Ini yang kami sepakati bagaimana mekanisme agar benar-benar lancar," kata Taufan.
Jumlah Luka di Tubuh Brigadir J
Sebelumnya sejumlah sepihak menilai terdapat sejumlah kejanggalan terkait kematian Brigadir J, salah satunya jumlah luka dan adanya luka diduga bekas sayatan seperti yang diungkap Wakil Koordinator Komisi Orang Untuk Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Rivanlee Anandar.
Dari catatan KontraS merujuk pada keterangan keluarga, mereka sempat dilarang melihat kondisi jenazah Brigadir J. Pihak keluarga juga mengatakan, ada empat luka tembak pada tubuh Brigadir J, yakni dua luka di dada, satu luka tembak di tangan, dan satu luka tembak di bagian leher. Selain itu, mereka juga mengatakan terdapat luka sayatan senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki.
"Hal ini berlainan dengan keterangan Kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," ujar Rivanlee.
Dalih Lecehkan Istri Kadiv Propam
Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.
Tiga hari setelah kejadian, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (11/7/2022) malam.
Berita Terkait
-
Tak Jelas Terangkan Kasus Brigadir J, Trimedya PDIP: Divisi Humas Polri Perlu Direformasi, Ngomongnya Blepetan
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, Legislator PDIP: Orang Ngerti Hukum, Kesan Tak Transparan Sangat Kuat
-
Mengenal Pistol Glock 17 yang Dipakai Bharada E Untuk Menembak Brigadir J
-
Pria Berambut Cepak Intimidasi Wartawan Saat Liput Rumah Irjen Ferdy Sambo, Foto dan Video Dihapus Paksa
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada