Suara.com - Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan atau Tampak meminta Polri tidak merekayasa kasus kematian Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat. Tampak meminta kepolisian harus benar-benar mengungkapkan kasus tersebut hingga tuntas.
"Jangan lagi misalnya ada rekayasa, ada lidik, jangan lagi ada tuduh-tuduhan baru, tapi sekarang fokus yang dikerjakan Mabes Polri," kata anggota Tampak Saor Siagian di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Menurut Saor kasus kematian Yosua bukan lagi menjadi masalah pribadi. "Tetapi masalah menyangkut tentang eksistensi negara kita," ujarnya.
Apalagi, kata Saor, Presiden Jokowi sudah berkali-kali meminta Polri segera menuntaskan kasus. "Jadi penyidik jangan main-main lagi. Anggap penyidikan sebelumnya penuh rekayasa yang sekarang kita dorong bagaimana terbunuhnya Yosua ini diungkap," tuturnya.
Sebelumnya, Tampak meminta Komisi III DPR RI merespons lebih mendalam kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan meminta keterangan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Anggota Tim Tampak Roberth Keytimu mengatakan, pemanggilan terhadap Kapolri oleh Komisi III harus dilakukan guna mencari tahu apa yang sebenarnya melatarbelakangi kematian Brigadir Yosua Hutabarat.
Selain itu ada poin lain yang diminta Tampak kepada Komisi III, yakni segera memberikan rekomendasi kepada Polri agar menuntaskan kasus kematian Brigadir J. Komisi III sekaligus diminta untuk terus mengawasi dan mengawal kasus tersebut.
"Mengawasi dan mengawal penanganan kasus ini di Mabes Polri," kata Roberth di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/7).
Sementara itu, Saor Siagian mengatakan temuan-temuan baru dari tim khusus bentukan Kapolri harus menjadi awal baru untuk mengungkap kasus. Mulai dari temuan bukti CCTV dan hal-hal lain terkait kematian Brigadir J.
"Maka Kami dorong teman-teman di Komisi III sebagai pengawas segera mengawasi kasus ini secara khusus mengawal kasus ini," ujar Saor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting