Konsumsi
Selain akomodasi, untuk layanan konsumsi baik di Jeddah, Makkah, Madinah maupun Masyair, PPIH menggandeng 46 perusahaan. Total jumlah makanan yang disediakan yakni 11.047.135 boks, dengan jumlah 35.088.810 botol air minum.
"Jadi, setiap katering dibagikan botol kecil kalau dulu ada yang besar. Sekarang untuk menjaga sterilisasi dan kesehatan, setiap hari kami bagikan dalam bentuk botol, yakni 9 botol per hari," ujar Subhan.
Sampah
Soal sampah ini juga disorot. Setelah jemaah menyantap makanan, tentunya meninggalkan sampah. "Nah, Sampah yang ditinggalkan seberat 11.696.910 kilogram, itu sampahnya saja," ucap dia.
Transportasi
Kemudian, untuk layanan transportasi, PPIH menyiapkan bus antarkota, shalawat dan masyair. Rute untuk antarkota, yakni Bandara ke Madinah, Madinah ke Makkah, kemudian Makkah ke Jeddah dan sebaliknya. Untuk rute ini, menghabiskan sebanyak 6.264 trip atau perjalanan.
Untuk bus shalawat di Makkah, PPIH menyiapkan kendaraan itu beroperasi 24 jam tanpa henti selama penyelenggaraan haji di Makkah mulai 13 Dzulqa'dah sampai dengan 5 Muharram.
"Kita baru menghentikan permanen operasional bus shalawat tersebut yakni di saat jemaah terakhir meninggalkan Makkah pada 5 Muharram atau 4 Agustus," terang Subhan.
Baca Juga: Sisa 3 Kloter Jamaah Haji Asal Lampung yang Belum Pulang ke Tanah Air
Terhitung, imbuh Subhan, total operasional bus shalawat ini sebanyak 89.760 putaran. Maklum, bus tersebut berbentuk shuttle dan beroperasi 24 jam untuk melayani mobilisasi jemaah haji di Makkah, terutama mereka yang hendak menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
"Kemudian untuk angkutan masyair, jumlah trip terhitung dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah dan Muzdalifah ke Mina dan Mina kembali ke Makkah itu sebanyak 1.927 trip," kata Subhan.
Masyair
Sementara terkait Masyair, Subhan mengatakan menjadi tantangan tersendiri karena terkait kuota. Sebab, dalam puncak ibadah haji itu, para jemaah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, berkumpul di Masyair.
"Di Madinah dan Makkah, jemaah bisa bergantian ke masjid baik itu Nabawi atau Masjidil Haram dan seterusnya. Sementara di Masyair, jemaah dari seluruh dunia berkumpul di area tersebut. Apalagi, area itu memiliki batas syar'i yang sudah ditetapkan dan tidak bisa diperluas," terang Subhan.
Dengan kuota 46 persen, Indonesia mendapatkan tempat seluas 142.520 meter persegi. Jika dibagi, per orangnya mendapatkan jatah 1,6 meter persegi. Kondisi ini tentunya lebih lebih longgar ketimbang di Muzdalifah.
Berita Terkait
-
Sisa 3 Kloter Jamaah Haji Asal Lampung yang Belum Pulang ke Tanah Air
-
Makan Nasi Kotak di Acara Syukuran Warga yang Pulang Ibadah Haji, 145 Warga Warga Sukabumi Keracunan
-
Nunggu Kyai Pulang Haji, Puluhan Santri Rela Duduk di Pinggir Jalan Malam Hari, Publik: Bentuk Penghormatan
-
Indonesia dan Sejumlah Negara Kompak soal Tingginya Biaya Masyair
-
Kata Dirjen PHU, Ini Konsekuensi Jika Penerbangan Pulang Jemaah Molor
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Kapolri Benarkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa dari Sekolah Tersebut
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Kabar Duka, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
-
Lihat Rumahnya Porak-poranda Dijarah, Ahmad Sahroni Pilih Beri 'Amnesti': Kalau Balikin, Aman!
-
Sebut Kejagung Layak Tetapkan Sri Mulyani Tersangka, OC Kaligis: Masa Anak Buah yang Dikorbankan?
-
Kapolri Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Pastikan Penanganan Medis dan Pemulihan Trauma
-
Prabowo Ingin Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi, Tidak Hanya Polri
-
Tolak Komisi 10 Persen, URC Bergerak Awasi Perpres Ojol: Harus Adil, Jangan Timpang!
-
OTT Bupati Ponorogo: Segini Total Kekayaan Sugiri Sancoko yang Terungkap!