Suara.com - Jabal Uhud berada sekitar 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Di sana, terjadi Perang Uhud, yaitu perang balas dendam kafir Quraisy akibat kekalahan pada Perang Badar.
Di Jabal Uhud, pertama terlihat adalah Masjid Syuhada yang memiliki satu kubah dan dua menara. Burung-burung merpati bermain di lapangan sekitar masjid, tidak jauh terlihat Bukit Rumat atau bukit pemanah.
Puluhan jemaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia tampak menaiki Bukit Rumat. Mereka berfoto bahkan berdoa di atas bukit batu tersebut.
Dinamakan Bukit Rumat karena pada saat Perang Uhud, pasukan pemanah menjadikan bukit tersebut sebagai lokasi mereka menyerang musuh.
Tidak jauh dari Bukit Rumat terdapat pemakaman para syuhada Perang Uhud termasuk sahabat Rasulullah dan para pengikutnya yang gugur di medan perang.
Sementara Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekitar 1.050 meter dengan panjang sekira tujuh kilometer dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah serta batu-batu mulia.
Perang Uhud adalah balas dendam kaum Quraisy atas kekalahan mereka dari pasukan Muslim di Perang Badar pada tahun kedua Hijriah.
Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga Hijriah atau 625 Masehi di Madinah, kata petugas Bimbad, Aan Setiawan Rusli kepada Media Center Haji (MCH) di Bukit Rumat, Jabal Uhud.
Rusli menceritakan, kekalahan kaum kafir Quraisy Mekkah pada Perang Badar mencoreng nama mereka.
Baca Juga: Kronologi Bus Bawa Rombongan Jemaah Haji Tabrakan di Asahan
Pasalnya dengan jumlah kekuatan yang berbeda jauh, kaum kafir Quraisy memiliki 1.000 pasukan, 600 persenjataan lengkap, 700 unta dan 300 ekor kuda dikalahkan oleh pasukan Islam yang dipimpin Rasulullah.
Padahal pasukan yang dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW hanya terdiri dari 313 orang Muslim, delapan pedang, enam baju perang, 70 ekor unta, dan dua ekor kuda.
"Pada saat itu Muslim di Madinah kuat dan ini jadi ancaman bagi kota Mekkah karena ini jalur perdagangan," kata Rusli.
Strategi
Saat perang Uhud terjadi, pasukan Muslim berjumlah 700 orang yang dipimpin Nabi Muhammad SAW berhasil memukul mundur 3.000 pasukan kaum kafir Quraisy Mekkah.
Sebagai pemimpin, Nabi Muhammmad SAW menggunakan strategi perang yang sangat jenius. Rasulullah menempatkan 50 pemanah di Bukit Rumat yang dipimpin Abdullah bin Jubair.
Ibarat serangan dari udara, anak panah dari pasukan yang dipimpin Abdullah bin Jubair berhasil memukul mundur pasukan Quraisy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta