Badan Amal Medis di London, Gemini Untwined, yang membantu melakukan prosedur tersebut dan menggambarkannya sebagai “pemisahan paling kompleks”. Terlebih, faktor kematian cukup tinggi mengingat bayi kembar itu harus berbagi pembuluh darah.
"Mereka memiliki versi kondisi yang paling serius dan sulit, dengan risiko kematian tertinggi untuk keduanya," kata ahli bedah saraf Gabriel Mufarrej dari Institut Otak Negeri Paulo Niemeyer (IECPN) di Rio, tempat prosedur dilakukan.
Melibatkan Tim Medis Hampir 100 orang
Dalam proses operasi maraton, sebanyak 100 petugas medis dilibatkan. Mereka semua terdiri dari dua negara yang berbeda, dan bersiap untuk tahap akhir operasi rumit pada 7 dan 9 Juni. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gemini Untwined.
Dibantu Virtual Reality
Proses operasi dilakukan dengan menggunakan pemindaian otak dan mencoba realitas virtual trans-atlantik. Selain itu, bantuan virtual reality juga dilakukan untuk membantu 100 pertugas medis dari dua negara berbeda, dalam melakukan operasi melalui headset.
"Anda dapat membayangkan betapa meyakinkannya hal itu bagi para ahli bedah. Melakukannya dalam realitas virtual benar-benar merupakan hal yang luar biasa," tandas pihak Gemini Untwined.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Baca Juga: Kondisi Kembar Siam: Berikut Beberapa Bagian Tubuh yang Bisa Menyatu
Berita Terkait
-
Kondisi Kembar Siam: Berikut Beberapa Bagian Tubuh yang Bisa Menyatu
-
Mengenal Kondisi Bayi Kembar Siam, Penyebab, Serta Apakah Bisa Dipisahkan?
-
Mengenal 8 Jenis Bayi Kembar Siam dan Ciri-cirinya yang Jarang Diketahui
-
5 Fakta Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Dengan Otak Menyatu, Bagaimana Kondisinya Kini?
-
Hasil Persib Vs Madura United, 4 Gol Diborong Pemain Kelahiran Brazil, Ciro Alves Mulai Debut Dibayangi Lulinha Top Skor Liga 1
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD ke KPK: Saya Datang Kalau Dipanggil, Tapi Ogah Lapor
-
Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!