Suara.com - Temuan kuburan ratusan paket bantuan sosial (bansos) berupa sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), di sebuah lahan di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya menggegerkan warga Depok, Jawa Barat pada akhir pekan kemarin. Kini kasus tersebut telah ditangani oleh Polda Metro Jaya. Simak sejumlah fakta bansos Jokowi dikubur.
Diketahui, bansos Presiden Jokowi tersebut seharusnya disalurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Bansos tersebut memang diberikan oleh Jokowi kepada seluruh masyarakat termasuk warga Jawa Barat.
Belakangan terungkap, jika pihak yang mengubur sembako bantuan Presiden di lokasi itu adalah perusahaan logistik JNE. Dikatakan, sejak 2020 di Wilayah Depok, JNE merupakan pihak pemegang hak distribusi beras Bansos dari pemerintah kepada beberapa masyarakat yang berhak menerimanya.
Kasus penimbunan sembako bansos dari Presiden Jokowi itu bermula saat warga bernama Rudi Samin mendapatkan informasi yang menyebut adanya sembako satu kontainer yang telah dikubur di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok.
Fakta Bansos Jokowi
Berikut ini sejumlah fakta bansos Jokowi dikubur:
1. Sembako berupa berasa yang ditemukan seberat 3,5 ton
Pihak kepolisian yang datang ke lokasi penimbunan bansos tersebut terkejut dengan banyaknya beras yang dikubur. Karena polisi telah menerima laporan dari JNE jika timbunan beras itu mencapai berat hingga 3,4 ton.
"Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis saat melakukan pengecekan ke lokasi kejadian, pada Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Beras Bansos Dikubur JNE di Depok, Menko PMK: Negara Tidak Rugi
2. Pihak JNE membantah jika beras tersebut merupakan bansos
Perusahaan jasa kirim barang, JNE selaku menjadi distributor sembako bansos tersebut akhirnya buka suara. Melalui kuasa hukum JNE, Anthony Djono mengungkapkan bahwa beras itu adalah milik JNE yang sengaja ditimbun karena sudah rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi.
"Beras yang hari ini saudara semua lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak," kata Anthony di lokasi kuburan bansos, pada Rabu (3/8/2022) .
Anthony mengungkapkan jika pihak JNE mengambil beras itu dari gudang Bulog. Sayabgnya, beras itu rusak dalam perjalanan menuju lokasi usai kehujanan dan akhirnya pihak JNE terpaksa menimbunnya.
Terkait dengan pernyataan itu, Anthony menyebut akan menunjukkan beberapa bukti berupa dokumen resmi pada konfrensi pers yang rencanya akan berlangsung pada esok hari, Kamis (4/8/2022) di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
"Kami tim kuasa hukum dari JNE, besok kami akan adakan konferensi pers jam 2 di Pantai Mutiara, Pluit. Jadi mohon kehadirannya, kami akan menyampaikan secara detail teknisnya. Kami punya semua dokumen bukti. Jadi pagi ini kita hanya sampaikan inti pokoknya saja. Teknis besok kami akan jelaskan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?