Suara.com - Istilah demokrasi sudah banyak digunakan oleh beberapa negara di dunia untuk menunjukkan sistem demokrasi mereka. Terdapat beberapa macam demokrasi di dunia. Meskipun begitu ada yang secara umum mendefinisikan pengertian demokrasi.
Demokrasi berkaitan erat dengan pernyataan "pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat". Kata tersebut digunakan untuk mempererat hubungan rakyat dengan pemerintah. Di mana setiap orang dapat mengambil bagian sebagai keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan bernegaranya.
Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari dua bahasa Yunani Kuno, yaitu demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos artinya kekuasaan yang mutlak. Apabila digabungkan secara harafiah, demokrasi adalah kekuasaan yang mutlak oleh rakyat.
Selain itu, para ahli mengemukakan beberapa definisi dari kata demokrasi, yaitu:
1. Abraham Lincoln
Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu suatu hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln menjelaskan jika demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang dasarnya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Aristoteles
Menutut Aristoteles, demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasan itulah setiap warga negara dapat saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
Baca Juga: Daftarkan Gerindra di Pemilu 2024, Prabowo: Demokrasi Pilihan Indonesia
3. John L Esposito
John L Esposito berpendapat dalam Sistem Demokrasi semua orang berhak untuk berpartisipasi, baik itu terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam lembaga resmi tentu sajabpemerintah akan terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
4. Joseph A. Schemer
Demokrasi menurut Joseph A. Schemer adalah suatu perencanaan institusional. Perencanaan ini dilakukan untuk mencapai sebuah keputusan sistem politik. Di mana setiap individu akan memperoleh hak kekuasaan untuk memutuskan suatu cara perjuangan kompetitif. Hal itu dilakukan atas dasar dari suara rakyat.
5. C.F. Strong
Demokrasi menurut C.F. Strong adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyatnya berusia dewasa turut serta dalam dunia politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian dapat menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting