Suara.com - Kontestasi politik di Indonesia semakin semarak dengan munculnya beragam partai politik yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Mereka berlomba-lomba untuk bisa mengikuti Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 serta mengusung calon presiden dan wakil presidennya di pemilihan presiden 2024.
Hingga batas akhir pendaftaran pada Minggu (14/8/2022), tercatat ada 40 partai politik yang mendaftar ke KPU.
Salah satu partai politik yang mendaftar adalah Partai Karya Republik atau Pakar. Partai ini dipimpin oleh cucu Presiden Soeharto, Ari Haryo Wibowo Harjojudanto atau Ari Sigit. Ia didapuk sebagai ketua umum Pakar.
Seperti apakah Partai Karya Republik? Berikut adalah sejumlah faktanya.
1. Optimis lolos verifikasi KPU RI
Cucu Presiden Soeharto, Ari Haryo Wibowo Harjojudanto atau Ari Sigit resmi mendaftarkan Partai Karya Republik (Pakar) ke KPU RI untuk menjadi peserta pemilu 2024.
Ketika mendaftarkan partainya pada Minggu (14/8/2022) Ari Sigit optimistis partai yang ia pimpin itu bisa lolos menjadi peserta pemilu 2024.
“Insyaallah kalau Allah menghendaki dan seizin Allah, dan semua dipermudah oleh Allah, insyaallah lolos,” kata Ari, Minggu (14/8/2022).
Baca Juga: Tersangkut Korupsi Dugaan Korupsi, Eks Ketua KPU Depok Bersiap Jalani Sidang Kedua
2. Menyasar pemilih dari kalangan nasionalis dan agamis
Sebagaimana halnya partai politik, Pakar juga menargetkan perolehan suara untuk bisa memenangkan pemilihan umum.
Begitu juga halnya dengan Partai Karya Republik (Pakar). Ketua Umum Pakar, Ari Sigit mengatakan, ia dan partainya menyasar pemilih dari kalangan nasionalis dan agamis.
Selain dua kelompok masyarakat itu, menurut Ari Sigit, Partai Karya Republik juga menyasar pemilih dari kalangan milenial.
“Karena kami punya program untuk pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya bagi fresh graduate,” ucapnya.
3. Bertekad ingin kurangi utang negara
Setia partai politik tentunya memiliki visi dan misi yang menjadi dasar perjuangannya. Begitu juga dengan Partai Karya Republik (Pakar).
Ketika ditemui di kantor Komisi Pemiliha Umum, Ketua Umum Pakar, Ari Sigit mengatakan, salah satu tujuan partainya mengikuti pesta demokrasi adalah untui mengurangi beban utang negara Indonesia.
“Kami ingin memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, mengutamakan kepentingan rakyat, mengutamakan pendapatan per kapita dengan meningkatkan itu, dan mengurangi utang negara,” ungkap Ari Sigit.
4. Mengusung program dari tiga orde di Indonesia
Presiden Soeharto erat kaitannya dengan orde baru di Indonesia. Karena periode kepemimpinannya selama 32 tahun sering disebut dengan era orde baru. Namun Ari Sigit mengaku tida akan hanya mengusung kejayaan orde baru dalam program partainya.
Meski dirinya adalah cucu dari Presiden Soeharto, Ari Sigit menyatakan, dalam menjalankan program, partainya akan memadukan sejumlah program unggulan dari tiga orde yang pernah ada di Indonesia, yakni Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Tersangkut Korupsi Dugaan Korupsi, Eks Ketua KPU Depok Bersiap Jalani Sidang Kedua
-
40 Partai Politik Ini Resmi Daftar KPU, Baru 24 yang Dinyatakan Lengkap
-
40 Parpol Mendaftar Pemilu 2024, 24 yang Dinyatakan Lengkap
-
Tahap Pendaftaran Partai Politik Resmi Ditutup, Berkas 24 Parpol Dinyatakan Lengkap
-
Ini Tiga Kategori Pendaftaran Partai Politik Buat Pemilu 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji