Suara.com - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya secara aktif untuk mengajak warga agar mengelola sampah sebagai upaya menjaga lingkungan. Salah satunya dengan bank sampah di mana warga bisa turut berpartisipasi dalam program 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Melalui bank sampah ini, warga bekerja sama dalam pengelolaan sampah di suatu wilayah. Hal ini seperti diutarakan oleh Yulius Yance Feriga, pengelola Bank Sampah Karya Amanah Sejahtera, di RW 01 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sejak tahun 2014, kami warga RW 01 Cililitan ikut serta dalam kegiatan bank persampahan Pemprov DKI. Setiap hari Sabtu, pukul 09.00-17.00 WIB, warga berkumpul untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga masing-masing,” jelasnya.
Yance menerangkan, jenis sampah yang dikumpulkan warga untuk kemudian dikumpulkan di bank sampah antara lain sampah kardus, kaleng, mainan anak-anak yang sudah tak terpakai, ember bekas, botol air mineral, dan sebagainya. Sampah-sampah ini kemudian ditimbang agar bisa ditukar dengan uang.
“Besaran uang yang diterima warga berbeda-beda, tergantung dari jumlah sampah yang dikumpulkan di bank sampah. Ada yang Rp 60 ribu, ada yang Rp 100 ribu, masing-masing jenis ada nilainya,” ungkapnya.
Yance bersyukur karena setiap tahun jumlah warga yang terlibat dalam program bank sampah terus meningkat. Jika pada 2014, jumlah warga yang terlibat hanya 60 orang, kini warga yang aktif dalam mengelola sampah rumah tangga di RW 01 Cililitan mencapai 244 orang.
Berkat aktivitas warga memilah sampah yang kemudian dikumpulkan di bank sampah, lingkungan tempat tinggal Yance pun menjadi bersih. Menurutnya, sebelum ada program bank sampah ini, wilayahnya sangat kotor karena sampah berserakan di mana-mana.
“Dulu itu sampah berserakan di mana-mana. Untuk mengurangi sampah, warga membakarnya. Hal ini menyebabkan kualitas udara di lingkungan kami jadi buruk. Saya bersyukur, program bank sampah ini diikuti oleh warga, sehingga warga jadi terbiasa memilah sampah dan lingkungan kami pun jadi bersih,” jelasnya.
Peran serta warga yang aktif dalam program bank sampah pun membuat wilayah ini masuk nominator penghargaan Adipura 2022. Bank Sampah Karya Amanah Sejahtera adalah wujud nyata kolaborasi antara Pemprov DKI dengan warga Jakarta dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Perda Kota Malang Nomor 7/2021, Buang Sampah Sembarangan Bisa Dijebloskan Penjara
KSBB Persampahan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengagagas program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Persampahan. Ini merupakan platform donasi berbasis daring yang disediakan pemerintah untuk memfasilitasi warga dalam mengelola sampah. KSBB Persampahan fokus pada bantuan fasilitas pengelolaan bank sampah, pengelolaan sampah lingkup Rukun Warga (RW), pengurangan sampah organik dengan Biokonversi Maggot BSF, dan pengelolaan minyak jelantah.
“Pemprov DKI membuka peluang kolaborasi kepada seluruh stakeholder untuk membantu Pengelola Sampah di RW atau Bank Sampah. Melalui platform KSBB Persampahan, stakeholders dapat memberikan bantuan berupa sarana serta prasarana, pelatihan, kampanye, konten edukasi, dan lain-lain, yang terkait dengan bidang persampahan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto.
Melalui KSBB Persampahan ini, Pemprov DKI melalui Dinas Lingkungan Hidup berperan sebagai verifikator dan fasilitator yang mempertemukan kolaborator, yakni pemberi bantuan atau pembeli bahan baku daur ulang/sampah terpilah dengan bank sampah atau pengurus RW sebagai penerima bantuan atau penyedia bahan baku daur ulang/sampah terpilah.
Adapun paket bantuan yang diberikan, yaitu:
1. Paket Bantuan Pengelolaan Bank Sampah, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengurangan timbulan sampah, serta meningkatkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah di masyarakat.
Berita Terkait
-
Dua Organisasi dari Indonesia Digandeng Untuk Ikut Benahi Tata Kelola Sampah Plastik di Asia Tenggara
-
Wagub DKI: Kita Tak Mau Lakukan Penggusuran, Hanya Carikan Tempat Tinggal Lebih Baik
-
Pembayaran SIM dan SKCK di Cirebon Bisa Pakai Sampah, Kapolresta: Ada Ruangan Khusus Tanpa Antre
-
Mulung dengan Sopan, Bapak Ini Setia Tunggu Sampah Dikeluarkan dari Toko, Aksinya Panen Pujian
-
Acara Molor, Penonton Kepanasan Dijemur Nonton Jakarnaval di Tribune Tanpa Atap: Bisa Hitam Nih
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN