Suara.com - Sejumlah rangkaian pemeriksaan dalam kematian Brigadir J telah dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mulai dari Pusdokkes Polri, Tim Siber hingga mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang diduga menjadi aktor utama atas dalam kasus ini.
Pada hari ini, Senin (15/8/2022), untuk kali pertama Komnas HAM mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan ulang terhadap Bharada E, tersangka yang diperintahkan Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, mulai Selasa (16/8/2022) besok lembaganya mulai menyusun laporan dari hasil penyelidikannya hingga nantinya tiba pada kesimpulan.
"Ke depannya mulai besok, minggu ini, Komnas HAM mau menyusun temuan-temuan kami," kata Anam saat ditemui wartawan di TKP penembakan Brigadir J.
Peninjauan ke TKP seharusnya menjadi agenda terakhir rangkaian penyelidikan Komnas HAM. Namun untuk Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo, belum diperiksa.
"TKP ini target terakhir, tapi kan dalam proses perjalanan misalnya terkait bu PC (Putri) itu kan masih berproses di kami. Dan itu kan juga penting karena ada beberapa bahan yang kami harus pastikan terkait Bu PC ini," kata Anam.
Hingga saat ini, jadwal pemeriksaan terhadap Putri belum ditentukan Komnas HAM. Anam mengatakan, lembaganya masih menunggu kesiapan istri dari Ferdy Sambo.
"Proses untuk Bu PC (Putri) kami sedang berproses untuk menanyakan kapan bisanya dan sebagainya, itu yang sedang berjalan," ujarnya.
Pemeriksaan Ferdy Sambo
Baca Juga: Minggu Ini Komnas HAM Mulai Susun Temuan Selama Pengusutan Kasus Penembakan Brigadir Yosua
Pada Jumat (12/8/2022) lalu, Komnas HAM memeriksa Ferdy Sambo di Mako Brimob, Depok. Kepada Komnas HAM, Ferdy Sambo mengaku bersalah atas tindakan yang dia lakukan - sehingga terjadi disinformasi mengenai kasus ini. Dia pun meminta maaf kepada masyarakat atas rekayasa yang dibuatnya.
"Sekali lagi, dia akhirnya mengakui bahwa dia yang paling bertanggung jawab atas peristiwa ini," kata Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Total ada tiga orang dari Komnas HAM yang memeriksa Ferdy Sambo. Mereka adalah Ahmad Taufan Damanik selaku Ketua Komnas HAM, Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara selaku komisioner.
"Pertama adalah pengakuan FS bhwa dia adalah aktor utama dari peristiwa ini," sambung Taufan.
Kepada Komnas HAM, Sambo mengakui, sejak awal melakukan langkah-langkah rekayasa. Sehingga, apa yang terbangun sejak awal kasus ini adalah tembak-menembak.
"Kedua dia mengakui sejak awal dia lah yang melakukan langkah-langkah untuk merekayasa, mengubah, mendisinfirmasi bebebrapa hal sehingga pada tahap awal yang terbangun konstruksi peristiwa tembak menembak," beber Taufan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi