Suara.com - Ada banyak perasaan yang muncul saat kita menginjakkan kaki di tempat yang dianggap suci atau sakral.
Mungkin tiba-tiba ingin menangis karena begitu karisma tempat itu, atau segera memegang dan merasakan material bangunan yang sudah berusia ratusan tahun. Atau mungkin ingin hanya ingin berbisik berbagi kekaguman kita dengan orang di sebelah.
Tapi keinginan untuk telanjang? Ini jadi tren aneh yang melanda Asia Tenggara yang dilakukan sejumlah turis dari negara-negara Barat.
Beberapa dari mereka berfoto dengan pose telanjang di monumen, kuil, dan tempat yang dianggap suci atau keramat.
Seperti yang dikatakan Ravinjay Kuckreja, peneliti agama Bali di Universitas Hindu Negeri Denpasar Bali, yang mengatakan aksi foto bugil di lokasi-lokasi ini "terus berulang."
Menurutnya sebagian besar foto bugil itu tampaknya dibuat oleh 'influencer', yang "dengan sengaja melakukannya demi konten", tapi ada juga yang bukan 'influencer'.
"Banyak dari mereka sepertinya adalah yang bergerak di bidang kesehatan atau aktor atau influencer yoga," katanya.
Dia memberikan beberapa contoh, termasuk 'influencer' Rusia dideportasi dari Bali bulan Mei kemarin, setelah berpose telanjang di depan pohon yang dianggap keramat berusia 700 tahun.
Sebulan sebelumnya, seorang aktor dan blogger kesehatan asal Kanada juga menyinggung perasaan orang Bali dan Mori saat ia menyiarkan langsung dirinya melakukan Haka dalam keadaan telanjang di puncak Gunung Batur.
Baca Juga: Pembunuh Turis Bali Andriana Simeonova Terancam Hukuman Mati
Pria itu juga dideportasi.
Ravinjay mengatakan perilaku ini juga mengundang keras dari pemerintah setempat.
"
"Pertanyaan besarnya adalah mengapa [ini] terus terjadi lagi dan lagi?" katanya.
"
Mengapa berfoto telanjang di tempat suci?
Ravinjay mengatakan sejak 2018, kelakuan turis Eropa dan Australia menambah daftar aktivitas tidak sensitif budaya yang meningkat di Bali, yang kemudian mereka dokumentasikan atau diunggah secara online.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu