Suara.com - Banjir bandang berkepanjangan yang terjadi di Pakistan setidaknya mengakibatkan korban tewas sampai 1.033 orang. Diketahui Pakistan mengalami bencana alam banjir bandang di Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.
Walau begitu, Kedutaan Besar RI di Pakistan menyampaikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana banjir di sana. Yuk simak fakta banjir bandang Pakistan berikut ini.
1. Penyebab Banjir Bandang di Pakistan
Banjir di Pakistan telah menewaskan 1.033 orang sejak Juni 2022 lalu. Banjir bandang ini disebabkan karena hujan lebat dan curah hujan yang tinggi.
Sementara itu beberapa media menyebut banjir itu merupakan imbas musim hujan yang sangat basah. Diketahui musim hujan monsun barat berlangsug pada akhir Juni hingga September di Pakistan.
Di Provinsi Sindh, hujan dilaporkan turun hampir delapan kali lipat dari jumlah normal selama periode ini. Bahkan di Provinsi Balochistan, curah hujan naik sampai lima kali lipat.
2. Kondisi Setelah Banjir Bandang
Banjir bandang Pakistan menghanyutkan desa dan tanaman. Disebutkan juga banyak air masuk ke desa dan rumah-rumah warga. Banjir bandang yang melahap korban jiwa ini diperparah dengan pengakuan warga yang menyebut tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan (NDMA) mengungkap lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya musnah, 3.451 kilometer (2.150 mil) jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut. Bahkan para pejabat mengatakan banjir ini berdampak kepada lebih dari 33 juta orang dan sekitar satu juta rumah hancur.
Baca Juga: Jalan Lintas Bengkulu Ditutup Akibat Banjir, Kendaraan Lintas Sumatera Dialihkan ke Jalur Ini
3. Pakistan Umumkan Keadaan Darurat
Pemerintah Pakistan mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai "bencana skala epik". Musim hujan di Pakistan memang kerap membawa kehancuran karena menyebabkan banjir bandang. Namun di sisi lain, musim hujan ini sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi danau.
Banjir bandang kali ini disebut setara dengan banjir yang terjadi pada 2010 lalu yang tercatat sebagai terburuk dalam sejarah Pakistan. Ketika itu lebih dari 2.000 orang meninggal dan seperlima wilayah negara Pakista terendam air.
4. Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir Bandang
Kedutaan Besar RI di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI di Karachi mengungkap tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana banjir bandang di Pakistan.
Walau begitu, mereka mengimbau pada WNI di Pakistan untuk selalu tanggap dan waspada serta memantau informasi yang disampaikan NDMA dan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD).
Berita Terkait
-
Jalan Lintas Bengkulu Ditutup Akibat Banjir, Kendaraan Lintas Sumatera Dialihkan ke Jalur Ini
-
Jelang Subuh, Banjir Terjang Permukiman Kebon Pala, Warga: Kiriman dari Bogor dan Depok
-
Banjir Besar Landa Pakistan, Nyaris Setengah Juta Orang Mengungsi Di Kamp
-
Sinopsis Ms. Marvel Episode 4: Kamala Pergi ke Pakistan Demi Neneknya
-
Ratusan Rumah di Mukomuko Terendam, Tempat Pelelangan Ikan Ikut Terdampak Banjir
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik