Suara.com - Kedutaan Besar Korea Selatan di Vietnam telah mengambil tindak lanjut setelah beberapa turis asal Korsel diduga menjadi korban penipuan tes COVID-19 yang dilakukan maskapai penerbangan bertarif rendah asal Vietnam.
The Korea Times menyebut staf kedutaan menyambangi kantor low-cost carrier Vietjet Air di Hanoi pada Senin (5/9) dan meminta penjelasan terkait penolakan atas hasil negatif tes COVID-19 turis-turis asal Korsel. Menurut mereka, hal ini membuat para turis rentan menjadi korban penipuan tes rapid antigen.
Perwakilan kedutaan ini juga meminta Vietjet untuk mendorong Badan Keamanan Rakyat Vietnam menyelidiki keluhan terkait dugaan penipuan ini.
Kedutaan Korsel juga sudah melayangkan komplain ke Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam.
Menurut laporan, ada semakin banyak turis asal Korsel yang menjadi korban penipuan tes COVID-19, dan banyak dari mereka meminta pemerintah ikut turun tangan.
Hingga Jumat (2/9), seluruh turis yang akan kembali ke Korsel diwajibkan menyerahkan hasil negatif tes PCR yang dilakukan maksimal 48 jam sebelum keberangkatan atau hasil tes rapid antigen yang diambil maksimal sehari sebelum jadwal penerbangan. Peraturan ini kemudian dicabut karena kasus COVID-19 di Vietnam menurun.
Dan berdasarkan informasi dari Kedutaan Korsel, Vietjet seringkali menolak hasil negatif tes yang diserahkan turis Korsel, dan broker di lokasi akan mendapat kesempatan untuk menawarkan tes emergensi dengan harga lebih tinggi.
Peristiwa tersebut menimpa tiga turis Korsel yang dijadwalkan terbang dengan pesawat Vietjet dari Bandar Udara Internasional Noi Bai di Hanoi. Mereka menyerahkan hasil negatif tes rapid antigen pada tanggal 23 Agustus yang kemudian ditolak oleh maskapai tersebut.
Sesaat kemudian, mereka dihampiri oleh seorang broker yang menawarkan tes rapid antigen emergensi agar mereka bisa terbang ke Korsel sesuai dengan jadwal.
Broker tersebut menerima sekitar 4 juta dong Vietnam (Rp 2.5 juta) per turis, termasuk 1 juta dong untuk biaya tes walaupun harga normalnya hanya sekitar 150.000 dong.
Setelah kejadian serupa menimpa turis lainnya, kecurigaan pun mulai muncul. Kedutaan juga menanyakan kemungkinan keterlibatan pihak maskapai dalam praktik ini, tapi Vietjet membantah tudingan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka