Suara.com - Tragedi Kanjuruhan berdarah pada Sabtu (1/10/2022) lalu menyisakan ratusan korban jiwa dan korban lainnya yang terluka baik fisik maupun batin. Berbagai pihak telah mengupayakan untuk memberikan santunan dan pendampingan bagi para korban yang terdampak insiden berdarah tersebut.
Adapun di antara sederet pihak tersebut ada Polri dan TNI yang memberikan tawaran bagi para korban untuk bergabung dalam instansi tersebut.
Sayangnya, langkah Polri maupun TNI tersebut tak disambut dengan baik oleh publik. Alih-alih menerima sanjungan, langkah tersebut menuai kritikan dari masyarakat.
Berikut 'banjir' tawaran masuk Polri dan TNI kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Anak korban Tragedi Kanjuruhan ditawari masuk kepolisian, Kapolri jadi bulan-bulanan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sempat melawat para korban Tragedi Kanjuruhan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menpora Zainuddin Amali, serta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Kala itu, Sigit bertemu dengan seorang anak dari korban tragedi Kanjuruhan yang harus kehilangan orang tuanya di usia muda. Sigit berjanji kepada anak tersebut agar Tragedi Kanjuruhan dikupas tuntas oleh pihaknya.
Sembari berjanji, Sigit juga menawarkan kepada anak itu untuk masuk ke kepolisian.
"Kalau kamu masuk polisi mau nggak?" tanya Sigit kepada anak itu.
Baca Juga: 2 Orang Tentara Luka-luka Terkena Batu Saat Mahasiswa Unimed Bentrok, Polisi: Mereka Sedang Olahraga
Sontak, sang Kapolri kini menjadi bulan-bulanan warganet yang mengkritisi langkahnya tersebut.
"Anggotanya coba di didik yang bener dulu sih, baru nawarin anak orang," tulis warganet.
"Ya masa nawarin masuk ke tempat yang bikin dia trauma sih. gila aja," timpal lainnya.
"Ini kita udah sampe puncak komedi apa masih belom ni? GG amat," sindir warganet.
Korban tendangan 'Kungfu' anggota TNI ditawari jadi tentara
Institusi TNI disorot publik usai salah satu oknum anggotanya melancarkan tendangan kungfu kepada seorang penonton di insiden Stadion Kanjuruhan. Akhirnya, penonton malang tersebut dilawat oleh Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto sebagai wujud simpati sekaligus memohon maaf atas ulah anggotanya itu.
Berita Terkait
-
Kasus Dugaan Polisi Siksa Mahasiswa Karena Mengkritik, Kapolri Didesak Copot Kapolres Halmahera Utara
-
2 Orang Tentara Luka-luka Terkena Batu Saat Mahasiswa Unimed Bentrok, Polisi: Mereka Sedang Olahraga
-
Muhammad Farhan Tak Ingin Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Terulang Lagi
-
Ketika KSAD Jenguk Korban Kerusuhan Kanjuruhan Malang di RSUD Syaiful Anwar
-
Bila Ada Anggota Lakukan Tindakan Kekerasan, Kepala Staf TNI AD: Kita Akan Proses Hukum
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi