Suara.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan melakukan investigasi dengan menemui sejumlah pihak untuk dimintai keterangan.
Mereka juga mengaku sudah mengamankan rekaman CCTV untuk melihat bagaimana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).
"Berbagai alat bukti penting yang kota dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen," kata Sekretaris TGIPF Nur Rochmad dalam keterangan pers TGIPF, Sabtu (8/10/2022).
Sementara itu, anggota TGIPF Kanjuruhan yang juga mantan ketua BNPB, Doni Monardo menjelaskan, investigasi yang dilakukan itu mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan.
"Sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu," ujar Doni.
Tim yang dibagi dalam sejumlah kelompok itu bekerja secara simultan dengan mendatangi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola tanggal 1 Oktober lalu. Satu tim mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan supporter.
Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kabupaten Malang. Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya. Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas mendapatkan keterangan yang bisa diakses dari Jakarta.
Pada Jumat (7/10/2022), TGIPF melanjutkan kegiatannya antara lain dengan mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personil petugas (steward) di setiap pintu.
Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa pada malam itu. Demikian juga, keterangan dari sejumlah dokter yang menangani para korban akan didapatkan.
Baca Juga: Tangis Sesal Ketua Panpel Arema FC: Ikhlas Jadi Tersangka, Ponakan Tewas di Kanjuruhan
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan TGIPF bakal menginvestigasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.
Mahfud menyebut tim tersebut bakal membuka penyakit yang menempel di PSSI.
Investigasi tersebut bakal dilakukan TGIPF sebagai langkah panjang di mana hasilnya bakal menjadi rekomendasi untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Nah, tim ini akan menggali lebih jauh penyakit-penyakit PSSI yang selama ini selalu terulang nanti akan digali oleh tim ini untuk disampaikan sebagai rekomendasi yang lebih bersifat jangka panjang," kata Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!