Suara.com - FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia atas tragedi Kanjuruhan. Keputusan ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan sosok-sosok penting. Siapa mereka?
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang memakan ratusan korban jiwa nyatanya telah membuka mata dunia. Mereka kompak menyoroti hingga kemungkinan FIFA memberikan sanksi bisa dibilang besar.
Presiden Jokowi menjadi salah satu sosok penting dalam penyelamatan sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA. Sebab ada risiko yang mungkin muncul, seperti sektor UMKM yang tak lagi dinamis. Sepak bola sendiri adalah bisnis.
Jokowi memahami risiko yang diterima jika Indonesia betul-betul dijatuhkan sanksi oleh FIFA. Maka dari itu, ia mengutus Menteri BUMN Erick Thohir menemui Presiden FIFA Gianni Infantino. Tujuannya untuk menjelaskan kejadian di Stadion Kanjuruhan secara rinci dan objektif.
Sebelum itu, Jokowi disebut sempat melakukan pembicaraan dengan Gianni melalui telepon. Keduanya membahas soal tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa.
Erick Thohir akhirnya bertemu Gianni di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10/2022). Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan tentang insiden yang terjadi di Malang itu. Ia mengawalinya dengan menyampaikan salam serta pesan dari Presiden Jokowi kepada Gianni Infantino.
Selain tragedi Kanjuruhan, mereka juga membahas dukungan FIFA untuk perkembangan sepak bola di Indonesia. Erick mengungkapkan sepak bola menjadi olahraga yang paling populer di Indonesia. Perkembangannya pun kian meningkat, dibarengi dengan kepemilikan potensi besar.
Menurutnya lebih lanjut, dengan pertumbuhan ekonomi dan potensi pasar yang terbilang besar, serta kondisi sosial politik yang stabil FIFA bisa memberikan dukungan penuh kepada Indonesia.
Setelah pertemuan itu, Presiden FIFA menyampaikan rasa bela sungkawa dan duka cita mendalam atas tragedi Kanjuruhan. Khususnya untuk keluarga korban yang meninggal dunia.
Baca Juga: Terjawab Kapan Jadwal BRI Liga 1 Kembali Akan Dirilis, Hasil Pertemuan 18 Klub dan PT LIB
Upaya yang dilakukan Presiden Jokowi dan Erick Thohir memberikan hasil sesuai harapan. FIFA pada akhirnya tidak menjatuhkan sanksi bagi Indonesia (untuk PSSI).
Jokowi pada Jumat (7/10/2022) kemudian menyampaikan kepada publik bahwa terkait tragedi Kanjuruhan, sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA. Ini diketahui pemerintah melalui surat resmi yang dikirimkan pihak FIFA.
Adapun pemerintah bersama FIFA juga berencana membangun tim transformasi sepak bola Indonesia. Selama prosesnya, FIFA akan mendirikan kantor di Indonesia.
Langkah-langkah kolaborasi pemerintah dengan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akan segera direalisasikan. Mulai dari standar keamanan di seluruh stadion di Indonesia serta mengubah standar prosedur pengamanan berdasarkan standar keamanan internasional.
Selanjutnya, mereka juga akan bersosialisasi dan berdiskusi dengan klub-klub bola di Indonesia. Tak terkecuali perwakilan masing-masing kelompok suporter untuk menerima saran dan komitmen bersama.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Jokowi di Batutulis Tak Terkait Pencapresan Anies
-
Hasto Kristiyanto: Megawati dan Jokowi Tidak Bahas Pencapresan Anies Baswedan
-
TGIPF: Stadion Kanjuruhan Malang Tidak Layak Untuk Pertandingan Berisiko Tinggi
-
Pakai Ilmu Anatomi, Dokter Tifa Sebut Foto Wisuda Jokowi Tak Serupa: Hidung, Bibir, dan Gigi Dua Orang Berbeda
-
Thailand Berduka, 37 Orang Meninggal Ditembak oleh Mantan Polisi di Sebuah Rumah Penitipan Anak
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP