Ia mengatakan Golkar menargetkan meraih total 20 persen suara. Target itu meningkat sari Pemilu 2019 di mana Golkar hanya meraih 17 juta suara, yang jika dirata-rata maka 1 anggota legislatif hanya menyumbang 3.500 suara.
"Siap kita menangkan Partai Golkar? Kita setuju target 20.000 suara per orang yang hadir di ruangan ini. Siap, saya ketok," kata Airlangga di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (20/10/2022).
Menurut Airlangga, jika target suara bisa diperoleh untuk memenangkan Golkar maka urusan pencalonan presiden nantinya akan lebih mudah.
"Kalau anggota DPR ada yang 100.000, kalau semua bisa 100.000, presiden itu urusan gampang. Saya minta 20.000. Itu menjadi kesimpulan dari inti hari ini saida siap? Sanggup, Golkar?" kata Airlangga yang disanggupi kader.
Target Menang Pemilu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan kepada para kader bahwa target Golkar pada Pemilu mendatang ialah keluar sebagai partai pemenang.
Hal itu ditegaskan Airlamgga di hadapan para kader saat pidato membuka Konsolidasi Nasional dan Bimtek Fraksi Partai Golkar se-Indonesia dalam rangka HUT ke-58 Partai Golkar.
"Targetnya Partai Golkar menang di tahun 2024. Saudara tahu apa artinya menang? Menang itu namanya juara satu. Kalau di olahraga juara satu medalinya emas, emas itu warnanya kuning dan kalau di event olahraga juara satu itu dinyanyikan Indonesia Raya," kata Airlangga di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Untuk mencapai target menjadi partai pemenang Pemilu 2024, Airlangga menyatakan bahwa minimal suara yang harus diraih Golkar dalam pemilihan legislatif harus mencapai 20 persen suara atau 115 kursi DPR RI.
Baca Juga: Resmi! Golkar Perkenalkan Kader Barunya saat HUT ke-58: Wanda Hamidah
"Pilkada kemarin kita sudah mencapai 60 persen, yang 60 persen makanya gubernur bupati/wali kota hadir di ruangan ini. Oleh karena itu dalam rangka 60 tahun Partai Golkar sesuai dengan acara hari ini maka kita akan kerahkan kemenangan partai Golkar," kata Airlangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO